KABAR TASIKMALAYA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut terus meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman banjir Sungai Cimanuk yang sering melanda Kampung Cimacan, Bojong Sudika, dan Sudika Indah di Desa Haurpanggung, Kecamatan Tarogong Kaler.
Terutama saat hujan deras, luapan Sungai Cimanuk kerap merendam pemukiman warga, bahkan menyebabkan kerusakan parah pada rumah-rumah.
Nurdin Yana, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut, menegaskan bahwa wilayah Cimacan, Bojong Sudika, dan Sudika Indah adalah titik rawan banjir yang memerlukan penanganan komprehensif.
Salah satu upaya utama yang direncanakan Pemkab adalah relokasi warga Garut ke lokasi yang lebih aman. "Total ada sekitar 450 kepala keluarga (KK) yang harus direlokasi. Area yang terdampak cukup luas, mencapai sekitar dua hektar," jelas Nurdin.
Nurdin menambahkan, relokasi warga menjadi langkah strategis karena sebagian besar rumah berada sangat dekat dengan bantaran Sungai Cimanuk.
Bahkan, di kawasan Bojong Sudika dan Sudika Indah, jarak rumah ke sungai hanya beberapa meter. Ini menunjukkan betapa rentannya posisi permukiman terhadap dampak luapan sungai.
Meskipun demikian, proses relokasi ini tidak mudah. Kendala utama yang dihadapi adalah status kepemilikan tanah. Banyak warga menolak pindah karena merasa memiliki hak penuh atas lahan mereka.
Baca Juga: Sudah Tujuh Warga Garut Meninggal Dunia Akibat DBD. Hingga Juli, Terdapat 1.386 Kasus