Atasi Banjir Akibat Luapan Sungai Cimanuk, Pemkab Garut Prioritaskan Relokasi Ratusan KK di Kawasan Cimacan

Kabar Tasikmalaya - 6 Jul 2025, 09:36 WIB
Penulis: Aep Hendy
Editor: Zulkarnaen Finaldi
Sebuah mobil nyaris tenggelam akibat terendam banjir yang terjadi pada Sabtu, 28 Juni 2025.*
Sebuah mobil nyaris tenggelam akibat terendam banjir yang terjadi pada Sabtu, 28 Juni 2025.* /tangkap layar video warga

KABAR TASIKMALAYA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut terus meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman banjir Sungai Cimanuk yang sering melanda Kampung Cimacan, Bojong Sudika, dan Sudika Indah di Desa Haurpanggung, Kecamatan Tarogong Kaler.

Terutama saat hujan deras, luapan Sungai Cimanuk kerap merendam pemukiman warga, bahkan menyebabkan kerusakan parah pada rumah-rumah.

Nurdin Yana, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut, menegaskan bahwa wilayah Cimacan, Bojong Sudika, dan Sudika Indah adalah titik rawan banjir yang memerlukan penanganan komprehensif.

Salah satu upaya utama yang direncanakan Pemkab adalah relokasi warga Garut ke lokasi yang lebih aman. "Total ada sekitar 450 kepala keluarga (KK) yang harus direlokasi. Area yang terdampak cukup luas, mencapai sekitar dua hektar," jelas Nurdin.

Baca Juga: Daerah Terdampak Banjir di Garut Bertambah Jadi 19 Kecamatan, Pemkab Tetapkan Status Tanggap Darurat 14 Hari

Nurdin menambahkan, relokasi warga menjadi langkah strategis karena sebagian besar rumah berada sangat dekat dengan bantaran Sungai Cimanuk.

Bahkan, di kawasan Bojong Sudika dan Sudika Indah, jarak rumah ke sungai hanya beberapa meter. Ini menunjukkan betapa rentannya posisi permukiman terhadap dampak luapan sungai.

Meskipun demikian, proses relokasi ini tidak mudah. Kendala utama yang dihadapi adalah status kepemilikan tanah. Banyak warga menolak pindah karena merasa memiliki hak penuh atas lahan mereka.

Baca Juga: Sudah Tujuh Warga Garut Meninggal Dunia Akibat DBD. Hingga Juli, Terdapat 1.386 Kasus

Halaman:

Tags

Terkini