Network
KABAR TASIKMALAYA - Gerakan boikot terhadap produk dari dan pendukung Israel semakin banyak dilakukan masyarakat di tanah air. Masyarakat di pesisian Kota Tasikmalaya juga tak mau ketinggalan untuk mendukung gerakan itu.
Rizki, salah seorang pemilik warung di Perum Sirnagalih Kencana Indihiang, Kota Tasikmalaya tak menampik adanya gerakan yang muncul gara-gara Konflik antara Israel dan Palestina yang menelan banyak korban jiwa tersebut
"Ya mulai muncul peralihan pilihan produk yang dibeli masyarakat yang pro pada gerakan itu. Misalnya, yang tadinya beli air mineral A misalnya, kini jadi pilih yang lain. Begitu pun produk lain seperti pasta gigi, makanan anak dan lainnya," kata Rizki.
Baca Juga: Foto Bayi Meninggal Viral. Orang Tua Bayi Lebih Tertekan Dikirimi Konten Foto Bayi oleh Pihak Klinik
Tokoh masyarakat di Tasikmalaya H.Yadi Mulyadi malah sejak konflik pecah sudah mulai mengganti produk yang biasa ia konsumsi atau keperluan lainnya.
Selain mengikuti himbauan Majelis Ulama Indonesia (MUI) guna menghindari transaksi dan penggunaan produk yang terafiliasi dengan Israel serta yang mendukung penjajahan dan zionisme, aksi boikot itu untuk menekan Israel agar bisa
menghentikan agresi militer Israel terhadap Palestina.
"Apalagi kita ketahui bersama, sebagian keuntungan yang didapat dari penjualan produk-produk tersebut disalurkan untuk mendukung Israel. Saya juga bersyukur jika kesadaran masyarakat semakin luas," Kata pembina Ponpes At-Taufik Al-Islamy Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya.
Baca Juga: Ungkap Kasus Bayi Baru Lahir Meninggal, Dinas Kesehatan Kota Tasik Bentuk Tim Ad Hoc
Ketua MUI Kota Tasikmalaya KH Aminudin Bustomi mengatakan, memang salah satu fatwa MUI mengharamkan umat Islam membeli produk Israel. Terkait implementasinya di daerah, Aminudin mengatakan masyarakat sudah paham betul produk mana saja yang merupakan produk Israel dan sekutunya.
