KABAR TASIKMALAYA - Selama puluhan tahun delman atau atau andong menjadi andalan utama transportasi rakyat di Kota Tasikmalaya. Bahkan hingga kini, keberadaan delman masih mendapat tempat di hati warga Tasikmalaya.
Walau harus bersaing ketat dengan angkutan kota dan gojek, jenis transportasi yang menggunakan tenaga kuda ini tetap bertahan di kota Tasikmalaya. Sebagian kecil warga Kota Tasik khususnya ibu-ibu masih tetap setia dengan delman khususnya untuk kepentingan berbelanja ke pasar.
Hanya saja seiring perputaran jaman, dengan kehadiran alat angkutan lain seperti mobil dan sepeda motor, perlahan-lahan peran delman sebagai alat transportasi rakyat tergeser dan terancam punah.
Lalu, mengapa transportasi jenis ini masih bisa bertahan dan masih menjadi pilihan sebagian masyarakat?
Dari pengakuan sejumlah sopir delman yang juga disebut kusir delman, hal itu lebih karena ikatan emosional yang tercipta antara pelanggan dan sang kusir yang sudah terjalin selama puluhan tahun.
Hal itu diakui Marni (58) warga Kelurahan Bantar Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya. Marni yang kesehariannya membuka warung kebutuhan pokok di rumahnya mengaku, dirinya selalu menggukan jasa delman khususnya untuk keperluan belanja selalu menggunakan delman.
"Sudah puluhan tahun saya selalu naik delman kalau ke pasar, selain karena dulu mah tidak ada ojeg, naik delman pagi-pagi terasa sejuk," ujar Marni," Senin (25/3/2024).
Baca Juga: Diva Nasional, Rossa Bikin Heboh. Buka Warung Sawios di Sumedang, Jualan Nasi Paket Seharga Rp2000