Baca Juga: Pemahaman Terhadap Konsep Keadilan Restoratif Perlu Diperkuat
Puluhan masyarakat Kota Tasikmalaya pun menggantungkan jaminan dapur keluarganya dengan memproduksi sandal, sepatu hingga sandal kelom. Hanya sejak krisis moneter 1998, banyak industri mereka terkapar.
Kini kata Beben, jumlah perajin yang masih eksis tinggal tersisa sebanyak 580 unit dengan jumlah tenaga kerja bervariasi dari mulai 5 sampai 20 orang per unit. "Kami hanya berharap Pemkot bisa mendorong fasilitasi alat yang lebih baik untuk kebangkitan industri salah satu ikon kota Tasik itu, " kata dia.
Kepala Bidang Industri Disoperindag Kota Tasik Hj Sulastriningsih, S.IP memahami kendala yang dihadapi para perajin. "Hanya untuk sementara bantuan pemerintah berupa alat dan bangunan workshop ini bisa dimaksimalkan dulu, " kata dia. Koordinator kegiatan Ir. Maman Suryaman, M. T akan berusaha membangkitkan geliat usaha dari penguatan pemahaman pada sisi digital marketing, perizinan dan pencatatan pembukuan.
"Kolaborasi penguatan tiga faktor itu penting dalam menunjang usaha. Dengan sistem pencatatan misalnya ada semacam rumusan yang bisa jadi acuan tentang kapan menambah jumlah produksi, kapan menambah permodalan dan lainnya, " kata Maman.***