KABAR TASIKMALAYA - Selama Ramadan, produksi sampah di Kota Tasikmalaya meningkat 20 persen dibanding hari-hari biasa. Peningkatan produksi sampah selama Ramadan tersebut dipicu bertambahnya tingkat konsumsi masyarakat selama Ramadan.
Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tasikmalaya, Deni Diyana, Rabu (26/3/ 2024). Menurut Deni, kenaikan tonase sampah di bulan Ramadan sudah biasa terjadi setiap tahunnya bahkan terjadi sejak awal Ramadan tiba. "Ya kondisi itu lumrah terjadi di bulan Ramadan dan itu tiap tahun terjadi," katanya.
Jika diklasifikasikan lanjut Deni, sampah plastik kemasan makanan dan minuman masih jadi penyumbang terbesar sampah di bulan Ramadan. Ditambah dengan banyaknya plastik bekas kemasan baju baru seiring mulai banyaknya masyarakat yang belanja baju baru.
"Bulan Ramadan konsumsi terhadap makanan kemasan bertambah. Kemudian sekarang kan mendekati Lebaran banyak masyarakat belanja baju baru sehingga banyak ditemui bungkus plastik pakaian di tempat-tempat sampah," ujar Deni.
Baca Juga: Kota Tasikmalaya Darurat Sampah, Kata Ketua DPRD: Bukan Hanya Soal Armada
Saat ini kata dia, timbunan sampah khususnya kemasan plastik banyak terlihat di berbagai lokasi, mulai dari tempat pembuangan sampah (TPS), tempat pembuangan akhir (TPA), badan air, pinggir jalan, sawah, dan lainnya.
Selain sampah plastik, kemasan sachet, gelas plastik, dan botol juga banyak ditemui di sejumlah titik tempat pembuangan sampah.
"Karena ukuran kemasannya kecil membuat orang tidak merasa bersalah ketika membuangnya. Padahal tanpa mereka sadari sampah kecil itulah yang akhirnya bertumpuk dan menjadi banyak. Alhasil, sampah plastik akan terus bertambah dari hari ke hari," jelasnya.
Baca Juga: Dua Nama Kader PAN Diprediksi Bidik Kursi Wawalkot, Bagaimana Kabar Balon PKS?