Vonis Mati Crazy Rich Vietnam Usai Terbukti Korupsi Rp200 T. Truong My Lan: Saya Memikirkan Kematian

- 13 April 2024, 06:00 WIB
Pimpinan Van Thinh Phat, Truong My Lan, di Pengadilan Rakyat Kota Ho Chi Minh pada 11 April 2024. / VnExpress/Thanh Tung
Pimpinan Van Thinh Phat, Truong My Lan, di Pengadilan Rakyat Kota Ho Chi Minh pada 11 April 2024. / VnExpress/Thanh Tung /

KABAR TASIKMALAYA – Dunia dihebohkan dengan kasus korupsi USD 12,5 miliar atau setara dengan Rp.200 Triliun yang dilakukan Crazy Rich Vietnam yang juga Taipan Properti bernama Truong My Lan.

Kabar ini viral dimuat banyak media internasional dan menjadi pembicaraan publik karena angkanya yang fantastis. Pengadilan di Vietnam pun menjatuhkan hukuman mati atas peran Lan dalam kasus penipuan keuangan senilai Rp.200 Triliun yang merupakan kasus terbesar di negara tersebut.

Truong My Lan, pemimpin developer besar Van Thinh Phat ini dinyatakan bersalah atas penggelapan, penyuapan dan pelanggaran peraturan perbankan pada persidangan di Ho Chi Minh City pada hari Kamis, 11 April 2024.

Wanita berusia 67 tahun ini secara ilegal mengendalikan Saigon Joint Stock Commercial Bank (SCB) antara tahun 2012 dan 2022 untuk menyedot dana melalui ribuan perusahaan fiktif (ghost companies) dan dengan membayar suap kepada para pejabat pemerintah.

Nilai dugaan perampasan asetnya setara dengan sekitar 3 persen dari produk domestik bruto (PDB) Vietnam pada tahun 2022, dan jaksa penuntut mengatakan bahwa 1.000 properti milik Lan telah disita.

Baca Juga: Video Kate Middleton Ungkap Diagnosis Kanker dan Sedang Jalani Kemoterapi. Lihat Reelsnya di Sini

Apa Kata Pengadilan Terhadap Kasus Korupsi Truong My Lan

Vonis yang ditetapkan pada Kamis, 11 April 2024 kemarin merupakan kasus korupsi terbesar dalam sejarah. Putusan terhadap kasus korupsi Lan dibacakan oleh tiga hakim, dua di antara mereka menolak semua pembelaan dari pihak terdakwa.

Terdakwa Lan dianggap terbukti melakukan penipuan uang tunai dari Saigon Commercial Bank (SCB) selama satu dekade. Skandal itu terbongkar dalam persidangan yang digelar dalam lima pekan.

Pengadilan menyebut, vonis yang dijatuhkan merupakan cermin dari seriusnya kasus ini, dikatakan bahwa Lan berada di pucuk pimpinan perusahaan kriminal yang terorganisir dan canggih ini memiliki konsekuensi serius tanpa ada kemungkinan uangnya dapat dikembalikan, tulis media pemerintah VnExpress.

Halaman:

Editor: Utami Isharyani Putri

Sumber: Pikiran Rakyat Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x