Akibat Musim Kemarau, Lima Makam Keramat Leluhur Sumedang Muncul Kembali. Pertanda Apa?

- 9 Agustus 2023, 16:34 WIB
 Seorang warga Cilembu, Kecamatan Darmaraja, Sumedang sedang menata bebatuan makam keramat leluhur Sumedang yang muncul kembali saat Waduk Jatigede  mengalami surut.*
Seorang warga Cilembu, Kecamatan Darmaraja, Sumedang sedang menata bebatuan makam keramat leluhur Sumedang yang muncul kembali saat Waduk Jatigede mengalami surut.* /kabar-priangan.com/Nanang S/

KABAR TASIKMALAYA – Akibat musim kemarau yang cukup panjang, kondisi air genangan Waduk Jatigede mulai menyusut. Dampaknya, sejumlah Makam Keramat mulai bermunculan kembali di area perairan Waduk Jatigede.

Setidaknya saat ini terdapat lima Makam Keramat yang muncul lagi setelah air Waduk Jatigede di Sumedang menyusut.

Lima Makam Keramat yang kembali terlihat atau muncul lagi akibat menyusutnya Waduk Jatigede ini adalah makam keramat yang berada di kawasan Cilembu, Desa Pakualam, Kecamatan Darmaraja, Kabupaten Sumedang.

Baca Juga: Tolak Kenaikan Tarif PDAM, Aksioma Ancam Lakukan Gugatan Hukum. DImyati: Kita Akan Gunakan People Power

Salah seorang pengurus atau juru pelihara makam keramat, Ujang Suyatna (47) menyebutkan, lebih dari lima makam keramat yang kini mulai muncul kembali di kawasan Cilembu, Desa Pakualam, Kecamatan Darmaraja.

Ujang menjelaskan, sebelumnya makam keramat leluhur Sumedang tersebut tergenang air Waduk Jatigede. Namun karena memasuki musim kemarau yang menyebabkan air genangan menyusut, akhirnya makam- makam keramat itu kembali terlihat.

"Setelah air surut, makam keramat ini tetap ada. Paling kami membersihkan lumpur yang menutupinya. Kalau kondisi batu atau konstruksinya tidak ada yang berubah," ujar Ujang, Rabu, 9 Agustus 2023.

Baca Juga: Bupati Pangandaran Tabrakan di Ciamis, Ini yang Dilakukan Jeje Terhadap Korban

Ujang menyebutkan, makam keramat yang muncul kembali adalah Makam Eyang Prabu Lembu Agung yang merupakan putra dari Prabu Tajimalela atau cucu dari Eyang Prabu Guru Aji Putih.

Kemudian, ada juga Makam Embah Jalul dan Makam Nyi Mas Siti Sujiah.

"Makam-makam ini berada di Blok Astana Gede Cipaku yang memang harus terendam oleh Waduk Jatigede," katanya.

Baca Juga: Waspada Kekeringan Akibat El Nino, Petani Diimbau Menanam Palawija

Juru pelihara makam keramat lainnya, Irwan mengatakan, kemunculan makam keramat leluhur Sumedang di blok Astana Gede Cipaku tersebut hampir terjadi setiap tahun, tepatnya pada musim kemarau.

Peziarah

Setelah kembali bermunculan, makam lokasi makam keramat dibersihkan dan kemudian untuk kontur bebatuannya ditata kembali agar terlihat nilai kesakralannya.

"Bahkan ada makam yang kami pagar dan dibentangkan sekelilingnya kain bendera merah putih. Karena dulu sebelum digenang pun, makam di sini dikelilingi bendera," ucapnya.

Baca Juga: Tingkatkan Kemandirian Siswa Melalui Permata. SMAN 2 Tasikmalaya Gelar Perkemahan Masa Tamu

Irwan menambahkan, dengan munculnya kembali makam leluhur Sumedang di blok Astana Gede Cipaku tersebut mengundang masyarakat untuk ziarah secara langsung ke makam.

Peziarah tak hanya warga Sumedang, melainkan datang dari berbagai wilayah di Jawa Barat. "Guna memfasilitasi peziarah kami bersihkan dan menata areal makam, agar peziarah nyaman," kata Irwan.

Sebagai informasi, dibangunnya Waduk Jatigede, berimbas pada hilangnya makam keramat leluhur Sumedang. Pasalnya sejumlah makam yang disakralkan oleh masyarakat Sumedang itu, berada di sejumlah titik yang tergenang Waduk Jatigede.

Baca Juga: PKB Kota Tasikmalaya Targetkan Enam Kursi di DPRD. Wahid: Kami Tak Akan Menyia-nyiakan Kesempatan

Adapun makam keramat yang tenggelam berada di blok Astana Gede, blok Cipeueut, blok Muhara, blok Cadasngampar dan lainnya.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah