Network
KABAR TASIKMALAYA - Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) diminta untuk secara serius melakukan fungsi perlindungan terhadap WNI yang menjadi pekerja migran.
Masyarakat juga diminta tidak tergiur dengan upah tinggi apalagi jika lokasi pekerjaan tersebut berada di luar negeri.
"Saya harap, para pencari kerja harus cermat dalam mencari lowongan pekerjaan. Jangan ada lagi nasib malang seperti yang dialami Lusi, " kata Anggota Komisi IX DPR-RI, Nurhayati Effendi yang dihubungi via telepon Rabu 23 Agustus 2023.
Baca Juga: Tiket VIP Konser Dewa 19 di Kota Tasik Terlaris. Ini Harga Tiket yang Dijual Panitia
Seperti diketahui, nasib malang yang menimpa Lusi, wanita berusia 24 tahun asal Kecamatan Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya itu harus jadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Malaysia. Ia disekap selama 10 bulan di negeri Jiran tersebut.
Beruntung pada Senin, 21 Agustus 2023 lalu, Lusi akhirnya bisa bernafas lega dan pulang ke Indonesia berkat adanya bantuan dari Polres Tasikmalaya yang bekerjasama dengan Mabes Polri dan KBRI di Malaysia.
Menurut Nurhayati, kejadian yang dialami Lusi harus jadi pembelajaran sekaligus evaluasi. Dia juga mengaku sangat prihatin sehingga ia juga mengingatkan agar calon pekerja migran harus melalui prosedur yang legal dan melaporkan diri kepada kades dan disnaker setempat pada saat akan bekerja di Luar Negeri.
Baca Juga: Pengabdian KH Ate Perlu Diapresiasi Secara Terhormat
“Penting juga BP2MI terus turun ke masyarakat dalam mensosialisasikan apa saja yang harus dilakukan sebelum keberangkatan pekerja dan menertibkan para calon pencari tenaga kerja illegal untuk ke luar negeri,” ujar politisi PPP tersebut.
