Kearifan lokal
Kala itu, lanjut Ustadz Iri, pihak penyelenggara menyebutkan bahwa segala perizinan telah ditempuh.
“Tapi kan selain perizinan resmi, yang harus ditempuh juga adalah izin dari masyarakat sekitar. Selain izin dari lembaga resmi, juga harus ada izin nonformal. Kearifan lokal harus tetap dijaga,” kata dia.
Saat itu, tambah Ustadz Iri, pihak penyelenggara menyebutkan telah sowan ke ulama. Tapi masalahnya, ulama yang didatangi ini bukan ulama setempat di lokasi konser. “Jadi kan tidak nyambung atuh,” kata dia.
Baca Juga: Reuni Akbar SMAN I Tasikmalaya Diwarnai Kabar Duka
“Saya bilang saat itu, sebaiknya sowan ke pesantren-pesantren yang dekat dengan lokasi konser,” katanya.
Menurut Ustadz Iri, kalau jauh-jauh hari pihak penyelenggara sudah bersilaturahmi dengan masyarakat dan tokoh ulama serta tokoh masyarakat sekitar, tentunya kejadian seperti ini bisa dihindari.
“Paling tidak, akan ada solusi yang mengarah ke winwin solution dalam kegiatan tersebut,” katanya.
Dia pun berharap kejadian batalnya konser Break Out Day ini menjadi pelajaran bagi semua pihak, baik bagi penyelenggara, juga bagi masyarakat lainnya.***