KPU Gelar Kirab Pemilu 2024. Hedi Ardia: Hindari Perpecahan Jelang Pemilu

- 16 Oktober 2023, 18:42 WIB
SERAH Terima bendera partai politik dari KPU Kota Banjar ke KPU Kota Tasikmalaya di halaman Bale Kota Tasikmalaya, mengawali Kirab Pemilu tingkat Kota Tasikmalaya, Senin, 16 Oktober 2023.*
SERAH Terima bendera partai politik dari KPU Kota Banjar ke KPU Kota Tasikmalaya di halaman Bale Kota Tasikmalaya, mengawali Kirab Pemilu tingkat Kota Tasikmalaya, Senin, 16 Oktober 2023.* /Antara/

KABAR TASIKMALAYA - Menjelang perhelatan Pemilu 2024 yang saat ini tahapannya sedang berlangsung, masyarakat agar menjaga ucapan-ucapan atau ajakan-ajakan yang bisa memecah belah masyarakat di tingkat grassroot.

Menurut Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat, KPU Provinsi Jawa Barat, Hedi Ardia, perpecahan sebagai akibat gesekan politik di tingkat grassroot seringkali menyisakan persoalan yang akut dan bisa berkepanjangan.

"Berbeda dengan di tingkat elit, setiap terjadinya persoalan atau pertikaian politik akan lebih mudah diselesaikan. Namun hal itu berbeda di tingkat grassroot karena biasanya berkepanjangan," ujar Hedi Ardia mengingatkan, saat memberikan sambutan pada acara pembukaan Kirab Pemilu 2024 tingkat Kota Tasikmalaya yang digelar di halaman Bale Kota Tasikmalaya, Senin, 16 Oktober 2023.

Oleh karena itu, lanjut Hedi, selama dalam tahapan pemilu yang saat ini berlangsung, para pihak terutama para peserta pemilu agar jangan ada persoalan yang mengarah pada fisik, fitnah, hoaks dan sebagainya.

Baca Juga: Tim Sepak bola Maung Unsil Rebut Juara 3 Ajang Soedirman Nasional Competition 2023

Untuk diketahui, Kirab Pemilu tingkat Kota Tasikmalaya akan digelar selama 8 hari mulai 16 Oktober hingga 23 Oktober 2023 dengan mengarak bendera partai politik peserta pemilu dan sosialisasi, informasi serta edukasi kepemiluan kepada masyarakat. 

Sebelum acara Kirab, dilakukan serah terima bendera partai politik dan berbagai atribut Kirab Pemilu dari KPU Kota Banjar kepada KPU Kota Tasikmalaya.

Pada acara serah terima tersebut, Ketua KPU Kota Banjar Dani Danial Mukhlis menjelaskan, Kirab Pemilu memiliki 2 dimensi makna. Pertama, Kirab sebagai ajang sosialisasi, informasi dan edukasi kepemiluan kepada masyarakat.

Baca Juga: Cecep Nurul Yakin Belum Pasti Berpasangan Lagi dengan Ade Sugianto. Ada Apa?

"Karena kebetulan Kota Banjar hanya terdiri dari 4 kecamatan, 25 kelurahan/desa sehingga hampir semua wilayah bisa terlewati Kirab Pemilu ini," katanya.

Dalam hal edukasi, ia mengaku tak setuju dengan pemaknaan pemilu sebagai pesta demokrasi, karena hal itu identik dengan hura-hura dan gelimang uang. "Makanya jangan heran kalau money politic selalu terjadi pada setiap pemilu," katanya.

Menurutnya, istilah yang tepat sebagai padanan pemilu yaitu hajat demokrasi, bukan pesta demokrasi. Karena "hajat" berarti kebutuhan bersama demokrasi sehingga para pihak yang terlibat akan dilandasi dengan tanggung jawab.

Baca Juga: LUAR BIASA..! Nilai Pasar Game Nasional Mencapai Rp25 Triliun. Sayang, 99,5 Persennya Mengalir ke Luar Negeri

Ia juga berharap, dengan Kirab Pemilu ini bisa mendekatkan dan para peserta pemilu, bukan sebaliknya malah memisahkan.

"Kirab berasal dari Bahasa Arab, yang maknanya adalah 'pendekatan'. Oleh karena itu, dengan pemilu ini bisa mendekatkan konspigurasi partai politik, bukan memisahkan," harapnya.

Penjabat Wali Kota Tasikmalaya, Dr. Cheka Virgowansyah mengapresiasi kinerja para penyelenggara pemilu dari tingkat KPU hingga Badan Adhoc PPK dan PPS sehingga tahapan pemilu bisa terlaksana dengan lancar.

Baca Juga: INNALILLAHI... Aktifis Kemanusiaan Asal Garut Tewas Dianiaya Geng Motor. Istri Korban Saat Ini Sedang Hamil

"Mudah-mudahan juga tingkat partisipasi masyarakat pada pemilu kali ini di Kota Tasikmalaya bisa lebih meningkat. Pada pemilu sebelumnya tingkat partisipasi masyarakat pada pemilu di Kota Tasikmalaya termasuk tinggi secara nasional," katanya.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah