Network
KABAR TASIKMALAYA - Merasa tak punya banyak amunisi untuk melakukan perang terbuka, para caleg dari Partai Solidaritas indonesia (PSI) Kota Tasikmalaya memilih untuk melancarkan perang senyap. Mereka intens bergerilya mendatangi masyarakat secara door to door dan hal itu dianggap tidak lebih efektif.
Doni Saputra, Ketua Lembaga Saksi DPD PSI Kota Tasikmalaya tak menampik bila
strategi gerakan dan strategi yang diterapkan tidak terbuka, sehingga tak tampak masif di permukaan.
Pihaknya lebih melancarkan strategi ninja atau Shinobi yang terus menyisir ke tengah masyarakat sembari menawarkan program yang bakal digarap ketika banyak kadernya masuk panggung legislatif.
Baca Juga: DIPA dan Alokasi TKD Tahun 2024 di Wilayah Priatim Mencapai Rp 10, 2 Triliun
"Kita tetap tenang..tenang dan tenang.,.tahu-tahu sudah ada fraksi PSI di DPRD kota Tasikmalaya. Kita ini lebih mengikuti pola dan strategi ninja yang sering menghilang dan kemudian banyak mendapatkan dukungan," kata dia.
Apalagi Setelah dinahkodai Kaesang Pangarep dan masuk koalisi pendukung Prabowo-Gibran, antuasiasme masyarakat untuk memberi kesempatan kader PSI berkiprah di parlemen cukup bagus. Posisi PSI yang ditempatkan sebagai underdog juga kata Doni membuat mereka tak punya beban dan bisa lebih leluasa untuk bergerak.
Sebelumnya kata dia,mesin politik Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dari pusat hingga daerah berdetak lebih kencang. Para pengurus di daerah pun mengaku mendapat semacam tambahan motivasi untuk turut membesarkan partai tersebut.
Tak berlebihan bila struktur partai pun kini mulai terisi mendekati seratus persen. "Hal itu karena banyak kaum muda yang tertarik bergabung dan menjadi pengurus di tingkat kecamatan dan kelurahan," Doni Saputra.
