Nasib Buruh Petani Tua Renta Harus Jadi Perhatian Serius

- 22 Januari 2024, 13:40 WIB
Tiga orang buruh tani tengah membersihkan gulma di sepetak sawah di Kadupugur Kelurahan Sirnagalih Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya.***
Tiga orang buruh tani tengah membersihkan gulma di sepetak sawah di Kadupugur Kelurahan Sirnagalih Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya.*** /Kabar-Tasikmalaya.com/Irman Sukmana

KABAR TASIKMALAYA - Meski tak terlalu serius menyimak, sejumlah buruh tani juga tahu akan ada kenduri politik bertajuk Pileg dan Pilpres 2024. Mereka pun sangat berharap agar siapapun presiden atau anggota DPR RI berbagai tingkatan yang terpilih bisa benar-benar amanah serta mau memperjuangkan nasib petani, terutama buruh tani.

Mak Enok, Bu.Uun dan Ceu Ecin tiga buruh tani di kampung Kadupugur, Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya misalnya sangat berharap agar nasib buruh tani seperti mereka dapat perhatian lebih dari pemerintah.

Maklum selama ini, di usia senjanya, mereka masih berjibaku untuk menafkahi keluarganya dengan banderol sebesar Rp 50 000 sabedug alias sampai beduj Dzuhur berkumandang. Untuk kebutuhan dapur dan jajan cucu atau anaknya, besaran upah itu habis dalam sehari.

Baca Juga: Persaingan Caleg di Dapil 2 Kota Tasikmalaya Berjalan Ketat

"Mending kalau hujan ada sawah yang digarap dan Alhamdulillah kita dapat pekerjaan," ujar Mak Enok (70) saat membersihkan gulma yang tumbuh di petakan sawah milik orang lain Senin 22 Januari 2024.

Mereka bertiga menjadi segelintir lansia yang masih eksis mengerjakan pekerjaan jasa musiman itu. Di luar musim tanam, mereka karuan kelimpungan. Memang ada yang pemilik rumah yang kerap menggunakan jasanya seperti membersihkan pekarangan, jasa cuci setrika dan lainnya.

Hanya untuk job tersebut tentatif, sehingga potensi mereka terlibat pinjaman dana talang atau dana lunak sangat rentan. Mereka tak menampik godaan pinjaman cepat tetapi bayar ketat acapkali datang menghampiri.

Baca Juga: Mahfud MD Sebut Proyek Food Estate Jokowi Sebagai Produk Gagal. Cek Faktanya di Sini

Situasi ekonomi saat ini dirasakan sangat berat, terlebih bantuan sosial dalam bentuk beras atau uang sufah cukup lama tak diterima. Sehingga upah itu tersita untuk membeli beras sebagai pondasi utama keamanan dapur keluarga.

Halaman:

Editor: Irman Sukmana


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah