Aksi 'Nyawer Uang' Master Limbad Jadi Bahan Kajian Bawaslu Kota Tasikmalaya

- 27 Januari 2024, 13:10 WIB
Pesulap Limbad melemparkan uang yang sukses disulap dari bahan baku kertas kepada penonton yang hadir.*
Pesulap Limbad melemparkan uang yang sukses disulap dari bahan baku kertas kepada penonton yang hadir.* /Kabar-tasikmalaya.com/Irman S

KABAR TASIKMALAYA - Aksi 'nyawer uang' hasil dari aksi sulap Master Limbad kepada masa p ndukung pada Acara kampanye terbuka Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD bersama Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) di Stadion Dadaha, Kota Tasikmalaya menjadi perhatian Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Tasikmalaya.

Koordinator Divisi Penanganan dan Pelanggaran Bawaslu Rida Pahlepi membenarkan bila aksi Limbad termasuk pemberian hadiah atau doorprize dalam acara bertajuk senam sehat itu akan menjadi bahan kajian.

"Kita akan segera membuat kajian, tetapi kita harus berhati-hati dalam menyimpulkan makanya diperlukan kajian secara komprehensif apakah masuk dipwrholehkan atau tidak," kata Rida yang dihubungi, Sabtu (27/1/2024).

Baca Juga: Limbad Sukses Sukses Ubah Lipatan Koran Menjadi Uang Saat Kampanye Akbar Mahfud MD

Hanya pada prinsifnya, kata Rida, pihaknya sudah merekam semua yang terjadi dan segera dilakukan kajian. Sebelumnya diberitakan bahwa pesulap master Limbad menjawab tantangan Ketua umum Hanura Oesman Sapta Odang untuk mengubah kertas koran menjadi uang.

Limbad pun memenuhi tantangan itu dan dalam dua kesempatan, ia pun sukses
membuat kertas koran itu jadi terselip pecahan uang 5.000, 10.000, 20.000 dan 50.000.

Atas permintaan penonton, Limbad pun secara bertahap melemparkan uang yang terselip dalam koran itu kepada penonton. Karuan penonton yang semula menepi mencari tempat teduh kembali merangsek mendekati bibir panggung untuk berburu uang yang dilempar Limbad.

Baca Juga: Ratusan Warga Kampung Citerewes Antusias Peringati Isra Mi'raj 1445 H

"Gak ikut berebut ah, takut kaleyeuk (terinjak-red) ibu mah," kata Ny.Inah, salah seorang penonton. Banyak kalangan, termasuk dari penonton yang menilai bahwa aksi itu merupakan pelanggaran politik yakni money politik.

Halaman:

Editor: Irman Sukmana


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah