Network
KABAR TASIKMALAYA - Efektivitas pelaksanaan Operasi Pangan Murah yang terus digelontorkan Pemerintah Kota Tasikmalaya guna menekan harga bahan pokok di pasaran dipertanyakan oleh para pelaku usaha perdagangan di Kota Tasikmalaya.
Banyak masyarakat menilai, pelaksanaan Operasi Pangan Murah tidak akan mampu menekan harga bahan pokok sesuai harapan masyarakat dikarenakan sifatnya hanya sesaat dan bukan solusi jangka panjang.
Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Indonesia (APPI) Kota Tasikmalaya, Nandang Suryana mengatakan, pelaksanaan Operasi Pasar Murah justru berdampak terhadap matinya usaha para pedagang kecil baik di pasar tradisional maupun pedagang kecil warungan.
"Ya sejak OPM secara terus menerus digelar di Kota Tasikmalaya, banyak pedagang di pasar maupun pedagang-pedagang warungan di berbagai tempat di Kota Tasikmalaya usahanya terganggu," ujar Nandang, Minggu (31/3/2024).
Baca Juga: Harga Cabai Masih Tinggi Pemkot Siapkan OPM, Cheka: Masih Mencari Daerah Penyuplai Cabai
Apalagi kata Nandang yang sifatnya kebijakan pemerintah, manfaatnya harus dirasakan masyarakat secara menyeluruh dan tidak dalam jangka pendek. Artinya kata dia, dengan kebijakan tersebut jangan sampai ada masyarakat lain yang dirugikan.
"Kasihan kan mereka yang seharusnya saat Ramadan dan menjelang Idul Fitri usahanya bisa meningkat, justru malah lesu akibat adanya kebijakan pemerintah tersebut," ujar Nandang.
Subsidi bagi pedagang
Kalau mau ujar Nandang, upaya guna menekan harga pokok di pasaran bukan dengan cara membuka pasar tandingan, tapi memberikan subsidi kepada pedagang agar mereka bisa menjual barang dengan harga murah.
Baca Juga: Sambil Ngabuburit, Rossa Jualan Nasi Paket Dua Ribuan di Sumedang. 1.000 Paket Ludes dalam Sekejap
