Network
KABAR TASIKMALAYA – Politisi senior yang juga kandidat bakal calon Wali Kota dari PDIP Kota Banjar, H. Akhmad Dimyati menegaskan, kemungkinan partainya berkoalisi dengan Partai Golkar pada Pilkada Kota Banjar 2024 sangat tipis bahkan tidak mungkin.
Alasannya, kata Akhmad Dimyati, saat ini sudah terjadi kejenuhan politik di masyarakat Kota Banjar, dimana selama dua dekade, yaitu 20 tahun, Kota Banjar dikuasai oleh Partai Golkar sehingga saat ini terjadi kejenuhan politik. Maka, di Pilkada Kota Banjar 2024, PDIP kecil kemungkinan berkoalisi dengan Partai Golkar.
Selain kejenuhan politik, kata Dimyati, PDIP dan Partai Golkar sebagai sama-sama peraih suara terbanyak, secara otomatis menginginkan posisi calon wali kota, tidak untuk posisi calon Wakil Wali Kota dalam Pilkada Kota Banjar 2024 mendatang.
“Rasanya tidak mungkin Partai Golkar mau di posisi calon wakil wali kota. Sementara PDIP pun, selama tiga periode berkoalisi dengan Partai Golkar, selalu berada di posisi wakil. Nah, sudah saatnya di Pilkada Kota Banjar 2024, PDIP mengambil posisi calon wali kota,” kata Akhmad Dimyati.
Baca Juga: Pilkada Banjar 2024, Akhmad Dimyati Optimistis Dapatkan Restu Ibu Mega. Begini Alasannya
Hal itu dikatakan Akhmad Dimyati seusai menjalani Fit And Propertes di DPD PDIP Jabar untuk proses penjaringan bakal calon wali kota Banjar 2024. Selain Dimyati, hadir pula bakal calon lain untuk mengikuti Fit and Propertest, yaitu Atet Handayani dan Sulyanati yang sama-sama daftar ke PDIP.
Sementara Ketua DPC PDIP Kota Banjar. Nana Suryana, sudah menjalani Fit And Propertes terpisah dari tiga pendaftar yang lain.
Dimyati menegaskan, pada Pilkada Kota Banjar 2024 ini peluang PDIP untuk memenangi pilkada sangat terbuka lebar, mengingat masyarakat Kota Banjar mendambakan perubahan dan penyegaran.
