Network
KABAR TASIKMALAYA – Keputusan Komite Banding (Komding) PSSI telah menolak banding yang diajukan oleh Persib Bandung. Oleh karena itu, laga besar antara Persib Bandung dan Persija Jakarta yang akan diselenggarakan pada tanggal 9 Maret 2024, dengan kick off pukul 15.00 WIB di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, dilakukan tanpa kehadiran Bobotoh.
Setelah upaya yang dilakukan Persib dengan mengajukan nota banding untuk memungkinkan Bobotoh menghadiri laga El Clasico Indonesia, Komite Banding akhirnya menolak permohonan tersebut setelah melalui hasil sidang banding. Meskipun demikian, keputusan tersebut menetapkan bahwa laga tersebut akan tetap diselenggarakan tanpa kehadiran pendukung dari Persib, yakni Bobotoh.
Dengan penolakan banding ini, Persib Bandung dan Bobotoh dihadapkan pada situasi di mana Bobotoh tidak dapat menyaksikan secara langsung tim kesayangannya bermain di stadion.
Hal ini tentu menjadi kekecewaan bagi para Bobotoh Persib, namun merupakan keputusan yang harus dihormati sesuai dengan proses hukum yang berlaku dalam organisasi sepak bola Indonesia.
Surat resmi dari Komite Banding PSSI, yang ditandatangani oleh Ketua Komite Banding, Ali Mukartono, tanggal 7 Maret 2024, menegaskan penolakan terhadap permohonan banding Persib Bandung Nomor: 05/DIR-PBB/III/2024, yang diajukan pada tanggal 3 Maret 2024. Surat tersebut juga menguatkan sepenuhnya Keputusan Komite Disiplin PSSI Nomor: 191/L1/KD-PSSI/III/2024, yang dikeluarkan pada tanggal 1 Maret 2024.
Keputusan Komite Banding PSSI dinyatakan sebagai keputusan yang mengikat dan berlaku efektif sejak ditetapkan pada tanggal 7 Maret 2024, dengan pengecualian bahwa perubahan dapat dilakukan jika terdapat kesalahan pada kemudian hari.
Baca Juga: Consina vs Eiger: Membandingkan Dua Merek Outdoor Terbaik, Cocok Dibawa Wisata di Gunung Galunggung
Sidang yang dilakukan pada tanggal 7 Maret 2024 dihadiri oleh beberapa anggota Komite Banding PSSI, termasuk Ketua Komite Dr. Ali Mukartono, SH. MM, Wakil Ketua Dr. Umar Husin, SH., MH, Daniel J.P. Wewengkang, SH, Mohammad Syah Indra Aman, SH., LL.M, dan Drs. Sadik Algadri.
