KABAR TASIKMALAYA - Saat Ramadhan tiba, sudah merupakan kebiasaan bagi masyarakat sekitar untuk ngabuburit di Jembatan Cirahong. Tujuannya hanya untuk menghabiskan waktu menunggu adzan maghrib sambil berkumpul dengan orang terdekat dan berwisata melihat kereta melintas di jembatan tua ini.
Jembatan Cirahong merupakan sarana yang di peruntukan untuk kendaraan dua yang berada di bawah rel, sedangkan bagian rel yang ada di atas jembatan diperuntukkan sebagai perlintasan kereta api yang menghubungkan antara wilayah Tasikmalaya dengan kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Jembatan Cirahong yang sudah ada sejak zaman Belanda ini masih aktif digunakan oleh masyarakat dari kedua daerah tersebut selain untuk sarana melintas alat transportasi juga dijadikan objek wisata alternatif untuk menikmati suasana jembatan ini di saat kereta lewat. Juga dijadikan sebagai tempat untuk ngabuburit dengan melakukan berbagai kegiatan atau hanya sekedar nongkrong saja.
![Jembatan Cirahong./ Instagram/ ruli_jr10](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/x/photo/2024/03/01/798254974.jpg)
Baca Juga: Meski Simpan Cerita Mistis, Wisata Jembatan Cirahong Tasikmalaya Ramai Dikunjungi Orang
Dulu bagian bawah jembatan boleh dilewati kendaraan roda empat, saat ini hanya boleh dilewati kendaraan roda dua saja. Jalur perlintasan ini sangat unik, hanya ada beberapa saja di dunia. Namun jika dilihat dari usianya, mungkin lebih sedikit lagi yang masih bertahan digunakan seperti Jembatan Cirahong.
Jembatan ini sempat mengalami beberapa kali perbaikan selama usianya, dan terakhir direvitalisasi tahun lalu dan dibuka kembali tahun 2024.
Baca Juga: Puncak Bangku Rancah, Menikmati Keindahan Kabupaten Ciamis dari Atas Awan
Karena usianya, Jembatan Cirahong yang memiliki panjang 202 meter ini juga memiliki kesan mistis. Konon katanya dalam pembuatan jembatan ini banyak memakan korban sebagai yang dipercaya merupakan tumbal bagi penunggu jembatan.