Ngabuburit di Rumah Allah. 3 Destinasi Wisata Religi di Bandung, Ada yang Berusia Ratusan Tahun

- 17 Maret 2024, 20:49 WIB
Masjid Al-Imtizaj memiliki desain arsitektur unik, menjadi destinasi wisata religi di Bandung, cocok untuk ngabuburit sambil itikaf./ Instagram/ edisujana29
Masjid Al-Imtizaj memiliki desain arsitektur unik, menjadi destinasi wisata religi di Bandung, cocok untuk ngabuburit sambil itikaf./ Instagram/ edisujana29 /

KABAR TASIKMALAYA - Bulan Ramadhan adalah bulan berkah serta bulan yang paling afdol untuk menambah keimanan umat Islam. Selain berpuasa, banyak hal positif yang bisa dilakukan selama bulan puasa, antara lain mengunjungi masjid, mempelajari sejarahnya serta menikmati keindahan bangunannya. Inilah tiga masjid yang menjadi destinasi wisata religi yang ada di Bandung yang pas dikunjungi sambil ngabuburit.

3 Destinasi Wisata Religi di Bandung

1. Masjid Raya Bandung

Masjid Agung Bandung merupakan kebanggaan Kota Bandung, selain merupakan landmark kota, Masjid Agung Bandung telah berusia ratusan tahun. Bisa dibilang, Masjid Raya Bandung menjadi bukti perkembangan Islam di Bandung dan Jawa Barat.

Sepanjang sejarahnya, masjid yang dibangun pada tahun 1800-an ini telah berkali-kali direnovasi. Pada abad ke-19 masjid mengalami tiga kali perombakan, kemudian lima kali pada abad ke-20, dan juga satu kali renovasi yang cukup besar di tahun 2021.

Konstruksi lama Masjid Raya Bandung dengan atap bale nyungcung.
Konstruksi lama Masjid Raya Bandung dengan atap bale nyungcung.

Pada perombakan sepanjang abad 18, awalnya bangunan berkonstruksi kayu, kemudian untuk meningkatkan kualitas fisiknya, bangunan Masjid Raya diganti dengan tembok batu bata dan atap genting. Pada masa ini Masjid Raya sudah dilengkapi pagar tembok setinggi dua meter bermotif sisik ikan yang merupakan gaya ornamen khas Priangan.

Pada abad 19 awal, Masjid Raya Bandung mengalami perombakan lagi, masjid dibuat berbentuk segi empat dan beratap tumpang susun tiga. Dilengkapi dengan mihrab, bedug, kentongan, pawestren (ruang shalat untuk wanita) dan kolam.

Kemudian pada tahun 1930 Masjid Raya Bandung dilengkapi pendopo depan dan sepasang menara pendek beratap tumpang susun di bagian kiri dan kanan bangunan.

Potret Alun-alun Kota Bandung dan Masjid Raya Bandung saat sore hari.*
Potret Alun-alun Kota Bandung dan Masjid Raya Bandung saat sore hari.*

Masjid mengalami perombakan besar pada tahun 1955, atap tumpang susun tiga yang dipakai sejak 1850 diubah menjadi kubah model bawang bergaya Timur Tengah. Menara pun dibongkar, dipindahkan menjadi satu dengan bangunan induk sebagai menara tunggal. Serambi (pendopo) diperluas dan ruangan panjang di kiri dan kanan masjid dibuat menjadi satu dengan halaman induk.

Masjid Raya Bandung mengalami berbagai kerusakan baik karena faktor alam maupun faktor usia hingga akhirnya bisa dilihat pada bentuknya yang terakhir saat ini dengan menara kembar menjulang setinggi 81 meter.

Lokasi Masjid Raya Bandung:  Jl. Dalem Kaum No.14, Balonggede, Kec. Regol, Kota Bandung 40251.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Tempat Ngabuburit Terfavorit di Bandung, Cocok untuk Menunggu Waktu Berbuka Puasa Ramadhan

2. Masjid Al-Irsyad Bandung

Masjid Al-Irsyad merupakan masjid tanpa kubah yang didesain oleh Ridwan Kamil. Menurut Ridwan, kubah hanya bagian dari identitas budaya, sehingga untuk masjid ini dia memilih untuk menampilkan identitas keislaman melalui kalimat syahadat raksasa. 

Kalimat syahadat raksasa ini ditampilkan dengan menyusun batu bata di dinding terluar masjid dengan susunan tertentu. Terdapat bagian-bagian yang tidak memiliki bata alias bolong sehingga jika dicermati bagian yang bolong-bolong ini membentuk dua kalimat syahadat dalam huruf Arab. Hasilnya, bak kaligrafi tiga dimensi berukuran raksasa.

Masjid Al-Irsyad Padalarang Bandung Barat/ instagram/ @piknikyukindonesia
Masjid Al-Irsyad Padalarang Bandung Barat/ instagram/ @piknikyukindonesia

Pada destinasi wisata religi yang ada di Bandung yang pas dikunjungi sambil ngabuburit ini, Anda bisa menikmati keindahan masjid yang dihiasi dengan 99 lampu yang bermakna 99 asmaul husna dan bola hitam bertuliskan Allah yang mengapung di atas air.

Menparekraf Sandiaga Uno melaksanakan shalat di Masjid Al-Irsyad, Bandung Barat./ Website/ kemenparekraf.go.id
Menparekraf Sandiaga Uno melaksanakan shalat di Masjid Al-Irsyad, Bandung Barat./ Website/ kemenparekraf.go.id

Dengan keunikannya, Masjid Al- Irsyad mendapatkan tiga penghargaan bergengsi, di antaranya “The Best 5 World Building of The Year 2010” untuk kategori Bangunan Religi dari National Frame Building Association, “FuturArc Green Leadership Award” tahun 2011 dari BCI Asia, dan “Awards 2018” untuk kategori Bangunan Peribadatan.

Lokasi Masjid Al-Irsyad: Jl. Parahyangan KM. 2,7, Kota Baru Parahyangan, Cipeundeuy, Kec. Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, 40553.

Baca Juga: Ngabuburit di Dago Dream Park, Wisata Alam Favorit di Bandung Barat. Wahana Edukasi, Rekreasi, dan Hiburan

3. Masjid Al-Imtizaj

Masjid Al-Imtizaj memang tak sebesar Masjid Raya Bandung dan Masjid Al-Irsyad namun masjid ini memiliki keunikan yang tak dimiliki masjid lainnya yaitu perpaduan harmonis arsitektur Islam dan Tionghoa dengan detail ukiran kayu, atap bertingkat gaya Tionghoa, dan ornamen-ornamen tradisional serta warna merah dan kuning khas bangunan Tionghoa.

Masjid Al-Imtizaj memiliki desain arsitektur unik, menjadi destinasi wisata religi di Bandung, cocok untuk ngabuburit sambil itikaf./ Instagram/ bdg.sonata
Masjid Al-Imtizaj memiliki desain arsitektur unik, menjadi destinasi wisata religi di Bandung, cocok untuk ngabuburit sambil itikaf./ Instagram/ bdg.sonata

Nama “Al-Imtizaj” memiliki arti "pembauran" atau dalam Bahasa Mandarin disebut sebagai "Ronghe" dengan harapan keindahan pembauran yang harmonis antar budaya.

Masjid ini dibangun untuk para mualaf dari kalangan Tionghoa dan sejalan dengan terbentuknya organisasi Ikatan Persaudaraan Tionghoa Islam (IPTI) di Bandung yang merupakan peleburan dari tiga organisasi Islam Tionghoa: Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Keluarga Persaudaraan Islam (KPI), dan Yayasan Ukhuwah Mualaf Indonesia (YUMI). 

Dari segi desain, nuansa Tiongkok terasa mulai dari gerbang masjid yang membulat berwarna merah dan emas. Hal yang membedakannya dari bangunan klenteng pada umumnya adalah adanya kubah di atas gerbang.

Atap pelana sejajar gavel berwarna merah dengan susunan bertingkat ke atas layaknya sebuah pagoda juga ada di masjid ini. Hal yang menonjol lainnya adalah lampu penerangan berbentuk lampion merah yang ada di dalam masjid. 

Pada masjid ini juga terdapat tempat wudhu yang mengambil inspirasi cawan dupa. Sebuah bangunan berbentuk cawan mengalirkan air pada tempayan atau gentong yang diberi lubang pancuran.

Mimbar Masjid Al-Imtizaj memiliki desain arsitektur unik, menjadi destinasi wisata religi di Bandung, cocokuntuk ngabuburit sambil itikaf./ Instagram/ ridwanderful
Mimbar Masjid Al-Imtizaj memiliki desain arsitektur unik, menjadi destinasi wisata religi di Bandung, cocokuntuk ngabuburit sambil itikaf./ Instagram/ ridwanderful

Perpaduannya dengan Islam terlihat dengan adanya kubah pada pintu masjid, aksen kaligrafi Arab yang ada pada masjid mulai pintu masuk masjid dan mimbar masjid yang berbentuk oval berwarna merah dan kuning memiliki lafadz Allah dan Muhammad.

Pada hari biasa, masjid tidak buka sepanjang hari dan malam, namun selama Ramadhan Masjid Al-Imtizaj banyak digunakan masyarakat untuk tarawih dan itikaf sehingga masjid dibuka sampai setelah Shalat Subuh sehingga destinasi wisata religi yang ada di Bandung yang pas dikunjungi sambil ngabuburit bahkan juga untuk itikaf.

Lokasi Masjid Al-Imtizaj: Jl. ABC No.8, Braga, Sumurbandung, Kota Bandung 40111

Demikian 3 destinasi wisata religi yang ada di Bandung yang pas dikunjungi sambil ngabuburit. Masjid mana yang akan Anda kunjungi untuk ngabuburit nanti?***

Editor: Utami Isharyani Putri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x