Network
KABAR TASIKMALAYA - Ratusan pelaku UMKM di kabupaten Tasik tampaknya belum bisa memaksimalkan platform digital dalam menggenjot geliat usahanya. Sehingga banyak produk yang sebenarnya punya nilai ekonomis bagus justru kurang direspon konsumen. Tak heran laju usaha mereka banyak yang belum berkembang sesuai harapan.
Hal itu terpotret oleh mahasiswa dan dosen jurusan manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unsil Tasikmalaya yang telah melakukan praktek mata kuliah kewirausahaan di sebanyak 200 pelaku UMKM di kota santri.
Dari sebanyak itu, hanya sebanyak 65 UMKM yang konsisten memanfaatkan platform digital marketing, melengkapi perizinan IUMK, AKU, NIB, BPOM dan sertifikat halal. Mengetahui fakta itu, dosen dan mahasiswa jurusan Manajemen FEB Unsil berinisiatif menggelar bimtek digital marketing yang digelar di Aula FEB Unsil Senin 12 Juni 2023.
Baca Juga: Persiapkan Pengusulan PJ Walikota Bandung, DPRD Kota Bandung Konsultasi ke Tasik
Kegiatan itu merupakan rangkaian tindak lanjut dari hasil penelitian yang dilakukan.
Sebelumnya FEB juga menggelar bazar produk UMKM yang diteliti dalam project based learning mata kuliah kewirausahaan itu.
"Memang sudah ada puluhan UMKM yang memanfaatkan marketplace dan berhasil. Tetapi dari sisi konten maupun kualitas harus terus diperkuat kualitasnya, " kata Ketua Jurusan Manajemen FEB Unsil Lucky Radi SE, MM dan Ketua Pelaksana Bimtek Juniar Alisa S.Pd, MM. Kata Juniar, masih banyak konten yang kurang pas mulai dari deskripsi produk, pilihan kata, pengambilan gambar produk saat dipromosikan di marketplace.
Dalam bimtek yang dibuka Dekan FEB Dr. H
H. Ade Komaludin itu, FEB bekerja sama dengan ahli digital marketing dari Inopak dan pusat pelatihan Usaha Terpadu rumah UMKM Kab. Tasikmalaya. Bimtek diisi dengan praktek untuk memperkuat kemampuan membuat konten foto dan video serta arahan mengenai beragam teknik dan strategi guna mendukung pemasaran produk para pelaku UMKM. ***
Baca Juga: STHG Jalin Kerjasama dengan PBH Peradi Tasikmalaya
