KABAR TASIKMALAYA - Harga beras di sejumlah pasar di Kota Tasikmalaya berpotensi kembali mengalami kenaikan. Banyaknya petani padi yang mengalami gagal panen akibat serangan hama wereng disinyalir akan berdampak terhadap menurunnya pasokan beras ke pasaran. Akibatnya, ketika pasokan beras menurun sementara permintaan tingg, harga beras diprediksi akan naik.
Ditambah lagi saat ini kebutuhan konsumen terhadap beras diprediksi akan meningkat seiring dengan semakin dekatnya Idul Adha 1445 H. Apalagi walau sudah mengalami penurunan, harga beras di pasaran masih cukup tinggi atau belum kembali keharga normal.
Berdasarkan pantauan Kabar Priangan di Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya, Kamis 6 Juni 2024, harga beras kualitas I (premium) masih dijual di Rp 14.000 per kilo gram, beras kualitas II (medium) Rp 13.500 per kilo gram dan beras kualitas III dijual Rp 13.000 per kilo gram.
Hj. Imas (43), salah seorang pemilik kios beras di Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya mengatakan, potensi kenaikan harga beras bisa terjadi saat pasokan berkurang. Apalagi lagi kata dia, saat ini di Kota Tasikmalaya banyak lahan padi yang tidak bisa dipanen (gagal panen) akibat diserang hama wereng.
"Ya potensi naik ada, sekarang kan mau Idul Adha permintaan pasti naik. Ditambah lagi sekarang banyak petani gagal panen karena gangguan cuaca dan serangan hama," ujar Imas, Kamis (06/6/2024).
Imas mengaku, penjualan beras dari petani khususnya petani lokal berkurang karena masih banyak petani yang tidak menjual hasil panennya dengan alasan hasil panennya sedikit. "Ya banyak petani yang tidak menjual hasil panen dengan alasan untuk makan sehari-hari karena hasil panennya sedikit," ujar Imas.
Selain harga beras, jelang Idul Adha, sejumlah komoditas bahan pokok lainnya juga mengalami kenaikan. Untuk komoditas sayuran misalnya kenaikan terjadi pada harga bawang merah dan sayuran jenis cabai.
Baca Juga: Bali United Secara Resmi Melepas Eber Bessa dan Mohammed Rashid