NASA Rilis Citra Satelit Area IKN Tahun 2022 - 2024. Nyatakan Kekhawatiran Kelangsungan Keanekaragaman Hayati

- 29 Februari 2024, 08:00 WIB
Citra satelit area IKN yang dirilis Earth Observatory NASA. April 2022 (kiri) dan Februari 2024  (kanan)./ website/  landsat.visibleearth.nasa.gov
Citra satelit area IKN yang dirilis Earth Observatory NASA. April 2022 (kiri) dan Februari 2024 (kanan)./ website/ landsat.visibleearth.nasa.gov /

KABAR TASIKMALAYA - Earth Observatory NASA menampilkan dua foto citra satelit area lahan yang dibangun Ibu Kota Nusantara (IKN), yaitu foto April 2022 dan Februari 2024. NASA juga sampaikan kekhawatiran kelangsungan keanekaragaman hayati yang ada di Kalimantan.

Hal ini disampaikan oleh NASA mengingat pembangunan IKN direncanakan selesai pada tahun 2045 (masih 20 tahun mendatang). Dalam rilis tersebut dinyatakan bahwa terdapat kekhawatiran adanya perubahan tata guna lahan dapat membahayakan hutan dan satwa liar di wilayah tersebut. 

Kalimantan merupakan bentangan lahan dan perairan pesisir yang kaya akan keanekaragaman hayati dan merupakan rumah bagi hutan bakau, dan spesies langka seperti bekantan, dan pesut mahakam yang sering disebut lumba-lumba Irrawaddy oleh para peneliti.

Tahun 2019 lalu Presiden Jokowi mengumumkan bahwa pusat administrasi negara akan dipindahkan dari Jakarta ke Kalimantan. Alasannya antara lain adalah karena Jakarta sudah terlalu padat penduduk, selain itu Jakarta memiliki masalah banjir dan penurunan permukaan tanah hingga 15 cm per tahun. Simak terjemahan dari situs resmi Nasa berikut ini.

Baca Juga: Gerakan 150 Ribu dalam Pileg 2024 di Kota Tasikmalaya Disebut Sangat Mengerikan, Bawaslu Seolah Tutup Mata

Terjemahan Pernyataan NASA Terkait Lahan IKN

Sejak musim panas tahun 2022, hutan di Kalimantan Timur telah mengalami perubahan yang cepat. Jalan-jalan telah dibangun di lanskap dan gedung-gedung didirikan di dekat Teluk Balikpapan di Kalimantan Timur, seiring dengan pembangunan ibu kota baru Indonesia.

Menurut para pejabat pemerintah, pembangunan ibu kota baru di pulau Kalimantan sebagian besar dimotivasi oleh berbagai tantangan lingkungan yang dihadapi Jakarta, ibu kota Indonesia saat ini. Wilayah metropolitan (Jakarta) merupakan rumah bagi 30 juta orang dan telah berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir. Banjir yang sering terjadi, lalu lintas yang padat, polusi udara yang berbahaya, dan kekurangan air minum adalah hal yang biasa terjadi. Jakarta juga dengan cepat tenggelam. Pengambilan air tanah yang berlebihan telah berkontribusi pada penurunan permukaan tanah hingga 15 sentimeter (6 inci) per tahun, dan 40 persen dari kota ini sekarang berada di bawah permukaan laut.

Baca Juga: Dedi Mulyadi Berpeluang Jadi Gubernur Jabar, Ridwan Kamil Berpotensi ke Pilgub DKI

Pada tahun 2019, Presiden Indonesia mengumumkan bahwa pusat administrasi negara akan dipindahkan dari pulau Jawa yang padat ke pulau Kalimantan yang jarang penduduknya. Pembangunan ibu kota baru yang disebut Nusantara (sebuah istilah Jawa kuno yang berarti "pulau-pulau terluar" atau "kepulauan") dimulai pada bulan Juli 2022 di sebuah area hutan dan perkebunan kelapa sawit yang berjarak 30 kilometer (19 mil) ke arah pedalaman dari Selat Makassar.

Halaman:

Editor: Utami Isharyani Putri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x