Diduga Keracunan Usai Makan Sate Jebred, Warga Garut dan Tasikmalaya Meninggal serta Belasan Lainnya Dirawat

10 Oktober 2023, 15:28 WIB
Sejumlah warga Garut dan Tasikmalaya yang menjadi korban keracunan diduga dari makan jenis jebred, mendapat perawatan di Puskesmas Cilawu, Garut. /kabar-priangan.com/Aep Hendy/

KABAR TASIKMALAYA - Diduga mengalami keracunan setelah mengkonsumsi makanan jenis Sate Jebred, dua orang warga Garut dan Tasikmalaya meninggal dunia. Sementara itu puluhan warga lainnya harus menjalani perawatan di sejumlah fasiltas layanan kesehatan.

Menurut Camat Cilawu, Anas Aolia Malik, keracunan dialami warga Kabupaten Garut dan Kabupaten Tasikmalaya, diduga setelah memakan Sate Jebred. Peristiwa ini mulai diketahui pada Senin 9 Oktober 2023 malam.

Awalnya tutur Anas, dirinya mendapatkan laporan yang menyebutkan saat itu ruang IGD Puskesmas Cilawu penuh. Hal ini dikarenakan ada belasan pasien yang diduga korban keracunan makanan Sate Jebred yang datang ke puskesmas.

"Saat itu saya langsung turun untuk melakukan pengecekan langsung ke Puskesmas Cilawu. Ternyata memang benar, di IGD Puskesmas Cilawu sudah banyak pasien diduga korban keracunan yang dirawat,” ujar Anas, Selasa 10 Oktober 2023.

Baca Juga: Empat Pemburu Burung Tewas Tertimpa Pohon Tumbang di Kawasan Gunung Cikolak Garut. Begini Kronologisnya

Diakuinya, dirinya belum bisa memastikan penyebab adanya belasan warga yang keracunan. Namun dari keterangan yang berhasil didapatkannya, warga yang mengalami gejala keracunan itu, semuanya sebelumnya telah mengkonsumsi makanan jenis Sate Jebred.

Mengkonsumsi Sate Jebred

 

 

Disampaikan Anas, mereka mengkonsumsi Sate Jebred pada Minggu 8 Oktober 2023 pagi. Gejala keracunan mulai dirasakan warga keesokan harinya, tepatnya Senin 9 Oktober 2023 malam.

Diungkapkannya, dari hasil pendataan yang dilakukan, ada sekitar 18 warga yang diduga mengalami keracunan dan kemudian mendatangi Puksemas Cilawu. Korban ternyata tidak semuanya warga Cilawu Garut akan tetapi ada juga yang merupakan warga Kabupaten Tasikmalaya.

Baca Juga: Pemkab Tasik Kurang Responsif Hadapi Exit Tol Getaci di Singaparna, Kesemrawutan Ancam Ibu Kota Kabupaten!

"Setelah dilakukan pendataan, dari total sekitar 18 warga yang menjadi korban, sebagian besar merupakan warga Kabupaten Tasikmalaya tepatnya dari daerah Sukamaju dan Sirnagalih. Daerah tersebut memang merupakan perbatasan antara wilayah Kabupaten Garut dengan Tasikmalaya,” katanya.

Karena letak geografis derhnya yang lebih dekat ke Cilawu Garut, imbuh Anas, korban yang merupakan warga Kabupaten Tasikmalaya pun akhirnya dibawa ke Puskesmas Cilawu. Diketahui, dari 13 korban yang dirawat di Puskesmas Cilawu, 10 di antaranya merupakan warga Kabupaten Tasikmalaya dan 3 lainnya warga Kabupaten Garut.

Selain di Puskesmas Cilawu, tambahnya, ada juga korban yang dirawat di Klinik Cihideung berjumlah empat orang. Keempat korban yang dirawat di Klinik Cihideung ini semuanya merupakan warga Kabupaten Garut.

Baca Juga: Menginap di Guest House Poppy Darsono, Ini Pesan Ganjar Pranowo Bagi Warga Kota Banjar

Anas menyebutkan, dari jumlah tersebut, dua di antaranya meninggal dunia. Mereka yang meninggal satu di antaranya merupakan warga Garut dan satu lagi warga Tasikmalaya.

Lebih jauh disampaikannya, warga Garut yang meninggal dunia diduga akibat keracunan tersebut bernama Cecep (48), warga Kampung Cinangka, Desa Sukamurni, Kecamatan Cilawu. Sedangkan warga Kabupaten Tasikmalaya yang meninggal diketahui bernama Mimin (56), warga Kampung Cempaka, Desa Sukamaju, Kecamatan Cigalontang.

Sementara itu salah seorang tokoh Kecamatan Cilawu, Abdul Pirman Hidayatulloh, menyatakan jumlah korban keracunan diperkitaran mencapai diatas 20 orang. Selain di Puskesmas Cilawu dan Klinik Cihideung, sepengetahuannya ada juga korban yang dirawat di Puskesmas Cigasong, Puskesmas Bojongloa, dan Klinik dr Ilfi.

Baca Juga: Ini Dia Nama-nama Kandidat Calon Bupati Ciamis, Dari Petahana, Birokrat, Hingga Pengusaha

"Kalau 15 orang, saya kira lebih. Karena selain di Puskesmas Cilawu dan Klinik Cihideung, kami juga melihat ada yang dirawat di Puskesmas Cigasong, Bojongloa, dan juga klinik dr Ilfi,” ucap Pirman.

Ia juga menyebutkan kasus ini sudah ditangani pihak Polres Garut. Sejumlah pihak telah dipanggil untuk dimintai keterangannya oleh polisi.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi

Tags

Terkini

Terpopuler