“Kami para pelanggan tak pernah mendapatkan kiriman air dengan lancar. Airnya selalu saja menetes, sehingga kami kesulitan mendapatkan air bersih dari Perumdam Tirta Anom,” katanya.
Bahkan parahnya, kata Dimyati, kalaupun kiriman air dari Perumdam ini lancar, kualitasnya airnya keruh, tak jernih. “Jadi kalaupun airnya lancar, tetapi kondisinya pasti keruh,” kata dia.
Tetap bayar tagihan
Dimyati yang mantan Wakil Wali Kota Banjar ini pun mengakui, karena kondisi pasokan air dari Perumdam Tirta Anom ini seperti itu kualitasnya, maka dirinya terpaksa membuat sumur pribadi.
Baca Juga: Sumbang 10 Medali Emas, Atlet NPCI Kabupaten Tasikmalaya Antar Indonesia Cetak Hattrick
“Jadi saya tak pernah memakai air dari Perumdam Tirta Anom karena kualitasnya buruk. Saya mah pakai sumur sendiri saja, walaupun tiap bulan tetap bayar rekening air,” katanya.
Atas kondisi ini, Dimyati menegaskan bahwa sudah jelas pelanggan dirugikan karena harus tetap membayar tagihan, sementara hak konsumen untuk mendapatkan air bersih tak dipenuhi oleh Perumdam.
Makanya, baik Dimyati maupun pelanggan Perumdam Tirta Anom lainnya berharap pihak Perumdam Tirta Anom memperbaiki kualitas pelayanannya.
Baca Juga: PSSI Persiapkan Diri untuk Menggelar Kompetisi dan Liga Pelajar
“Saya rasa teknologi pengolahan air minum sudah canggih saat ini, sehingga sangat ironis jika masih ada pelanggan air yang mengeluh karena kondisi air keruh ataupun leueur (licin),” kata Dimyati.***