KABAR TASIKMALAYA - Sesar Lembang adalah sebuah patahan geser aktif yang berlokasi di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Diperkirakan potensi maksimal magnitudo aktif hingga 6,8 - 6,9 SR sehingga masyarakat harus mewaspadai wilayah-wilayah yang berada dalam zona merah Sesar Lembang.
Sesar yang juga dijuluki Lepat Lembang ini memiliki titik pertemuan dengan Sesar Cimandiri di Padalarang. Patahan ini memanjang dari Padalarang hingga Jatinangor yang kira kira memiliki jarak sekitar 29 Km
Untuk meminimalisasi dampak yang dihasilkan dari bencana akibat pergeseran sesar, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengembangkan sistem pemantauan gerakan tanah pada Sesar Lembang ini.
Dari pengamatan, gempa-gempa kecil yang terjadi di wilayah Lembang dan sekitarnya mengindikasikan bahwa Sesar Lembang memiliki potensi bencana yang cukup tinggi.
Bukan hanya karena merupakan sesar aktif, tetapi juga memiliki kontur tanah lunak dan kegagalan lereng batuan dan tanah di sepanjang zona sesar tersebut.
Baca Juga: Apa Itu Sesar Lembang? Ini Karakter Khas Patahan Itu Serta Sejarah Aktivitasnya
Berdasarkan penelitian Puslit Geoteknologi LIPI (2008) yang berjudul “Identifikasi Daerah Rawan Gempa Berbasis SIG di Daerah Lembang dan Sekitarnya”, tercatat lima zona merah di jalur Sesar Lembang yang memiliki resiko terdampak gempa paling dahsyat.
Lima zona merah ini dipetakan berdasarkan hasil penelitian mengenai percepatan tanah maksimum Peak Ground Acceleration (PGA) yang diperoleh dalam studi, dengan asumsi sumber gempa di daerah Maribaya dengan magnitudo 6.
Dari titik asumsi lokasi beserta magnitudo tersebut dapat ditarik kesimpulan besaran percepatan tanah yang mungkin terjadi serta penetapan lima zona merah tersebut.