Kisah Caleg Gagal Subang yang Viral Curhat ke KDM, Selama Jadi Dewan Hilang 2 Istri dan Ratusan Hektar Sawah

- 10 Maret 2024, 12:46 WIB
Caleg Gagal Asal Subang Curhat ke Dedi Mulyadi
Caleg Gagal Asal Subang Curhat ke Dedi Mulyadi /Dok pribadi/

Meski kalah ia tetap menerima kenyataan. Tapi untuk urusan jalan dan irigasi yang dibongkar Rizal punya alasan lain. Soal irigasi ternyata dibongkar sendiri oleh warga dari daerah lain. “Urusan tembok irigasi itu permintaan dari RT 6 karena jadi banjir, bukan karena kalah, bongkarnya sama warga sendiri,” ucapnya.

Sementara untuk jalan yang dibongkar, Rizal menegaskan itu berasal dari uang pribadinya. Pembongkaran dilakukan karena ia kesal dengan seorang warga yang seolah menantang padahal selama ini sering ia bantu.

“Orang itu setiap waktu dibantu, rumah dibantu, jalan dicor, kok tiba-tiba ngomongnya seperti menantang. Jadi karena satu orang itu saya jengkel. Jalan juga dibongkar tidak semuanya, hanya ke rumah dia saja,” ucapnya.

Baca Juga: Persib vs Persija, Skuad Maung Bandung Menang 2-1. Rezaldi Hehanussa: Ini Modal Bagus

Terakhir, soal petasan Rizal mengaku itu hanya euphoria warga karena menganggap dirinya menang di Pemilu 2024 ini. Saat itu banyak warga datang meminta kepadanya untuk diberikan petasan. Sementara videonya yang viral adalah saat diajak warga untuk bersama-sama merayakan.

“Jadi dewan 15 tahun bukannya menambah kekayaan, bukan tambah istri, malah yang ada sawah 120 hektar sudah habis untuk membangun dan membantu masyarakat. Istri juga tidak bertambah malah berkurang, dari asalnya 4 sekarang 2. Jadi sekarang mau fokus lagi Bertani,” ujar Rizal.

Sementara itu KDM menilai Rizal adalah salah satu contoh anggota dewan yang berkinerja baik. Sebab ia melihat pembangunan infrastruktur di daerah tersebut baik dan banyak warga memberikan kesaksian yang positif pada sosoknya.

Baca Juga: 5 Destinasi Rekomendasi Wisata Alam Favorit di Bandung Barat. Panorama Indah, Udara Sejuk, Tiket Murah

“Sekarang sudah ada penjelasan Pak Haji soal petasan itu hanya syukuran karena dianggap akan menang lagi. Kedua, irigasi dibongkar itu karena warga banjir, kemudian jalan dibongkar karena marah pada salah satu orang,” ujarnya.

“Yang lalu biarlah berlalu, pemilu sudah berlalu, dan Pak Haji sudah menerima semuanya,” pungkas Kang Dedi Mulyadi.***

Halaman:

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah