Tugu Koperasi Terbengkalai, Tatang Pahat : Keberpihakan Pemkot Tasikmalaya Terhadap Sejarah Dipertanyakan  

27 Juni 2024, 17:20 WIB
Tugu Koperasi yang berada di jalan Mohammad Hatta, Kota Tasikmalaya. /kabar-priangan.com/Nanang Yudi/

 

KABAR TASIKMALAYA – Tugu Koperasi sebagai symbol lahirnya Koperasi di Indonesia, kondisinya saat ini sangat memprihatinkan. Tugu yang berada di Jl. Moch Hatta Kota Tasikmalaya ini terlihat terbengkalai, tak dirawat sama sekali.

Dari pantauan Kabar Tasikmalaya (Kabar Priangan Grup), tempat bersejarah tersebut terlihat tidak terurus. Rumput tampak menghiasi tugu koperasi tersebut dan bangunan di belakangnya pun telah ambruk sebagai bukti bahwa kurang adanya perhatian dari Pemerintah Kota Tasikmalaya atas tugu bersejarah itu.

Padahal Tugu Koperasi yang berada di Jalan Mochamad Hatta, Kota Tasikmalaya ini sebagai bukti bahwa di tempat tersebut telah lahir sebuah sejarah yaitu Kongres Koperasi pertama yang dilaksanakan tanggal 12 Juli 1947 silam, setelah dua tahun bangsa Indonesia Merdeka.

Sang Proklamator Kemerdekaan Bangsa Indonesia juga Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI) pertama, Mochamad Hatta merupakan pelopor lahirnya Koperasi, tujuannya yaitu menyelenggarakan kemakmuran rakyat dengan jalan menyusun perekonomian sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.

Baca Juga: Banyak Monumen Sejarah di Kota Tasikmalaya Kurang Perhatian Pemerintah

Ridwan Kamil dikala masih menjabat Gubernur Jawa Barat saat berkunjung ke Kota Tasikmalaya pada 12 Juli 2019 lalu, pernah mengatakan bahwa akan memperbaiki Tugu Koperasi serta dijadikan sebagai pusat bisnis Koperasi. Namun seperti tong kosong nyaring bunyinya, ucapan Ridwan Kamil ini taka daa realisasinya sama sekali.

Kondisi ini membuat Pelaku Seni dan Pemerhati Budaya asal Tasikmalaya, Tatang Pahat merasa prihatin. Dia mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya, sudah semestinya merawat monumen, tugu sebagai tempat-tempat bersejarah sebagai penghormatan kepada para pelaku sejarah.

"Jangan pernah melupakan sejarah (Jas merah), ucapan dari sang Proklamator Kemerdekaan Bangsa Indonesia, Bung Karno seharusnya menjadi pesan yang harus dilakukan oleh para generasi penerus bangsa, khususnya Pemerintahan," ungkap Tatang Pahat, Kamis 27 Juni 2024.

Baca Juga: Camping dengan View Bak Lukisan Pegunungan, Dijamin Puas Menyatu dengan 5 Wisata Alam di Garut Ini!

Dengan merawat dan mengurus, tugu Koperasi sebagai simbol sejarah lahirnya perkoperasian di Indonesia, lanjut dia, itu menjadi sebuah keharusan bagi Pemkot Tasikmalaya dalam menjaga dan melestarikan simbol-simbol sejarah bangsa.

"Kalau Pemerintah Kota Tasikmalaya sudah tidak menghargai atas sejarah-sejarah bangsa Indonesia yang terlahir dan berdiri di Kota Resik, berarti Pemkot Tasikmalaya sudah tidak menghargai dirinya sendiri," tegasnya.

Kongres Koperasi pertama, Tatang menjelaskan merupakan sebuah perjalanan sejarah dari Tasikmalaya untuk Indonesia, dan hal tersebut harus menjadi sebuah kebanggaan bagi pemimpin dan masyarakat Kota Tasikmalaya.

Baca Juga: Empat Balon Walikota 'Ngawangkong' di Halaman Ponpes Al Muchtar

"Dengan merawat tugu Koperasi, apalagi memperingati Hari Koperasi setiap tanggal 12 Juli, itu sebagai penghargaan terhadap sebuah peristiwa serta tokoh-tokohnya yang telah mengukir sejarah, seharusnya kita semua bangga Kota Tasikmalaya sebagai kota lahirnya Koperasi," ucapnya.

Dengan berdirinya Tugu Koperasi, Monumen Siliwangi, Tugu Veteran dan yang lainnya, kata dia, berarti Kota Tasikmalaya memiliki sejarah-sejarah penting bagi Republik Indonesia, dan itu harus disampaikan kepada generasi penerus bangsa.

"Pertanyaannya adalah seudah sejauhmana keberpihakan Pemkot Tasikmalaya terhadap sejarah yang terlahir di Kota Tasikmalaya ini. Kalau benar berpihak, tentunya tugu, monumen bersejarah pastinya dirawat oleh pemerintah," pungkasnya.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi

Tags

Terkini

Terpopuler