Sejumlah santri pun terlihat berkerumun sambil berjalan menuju pesantrennya yang terendam banjir.
Beberapa kendaraan yang mencoba menerobos banjir juga terlihat harus berjibaku dengan genangan air yang hampir mengubur separuh dari badan kendaraannya.
Baca Juga: Dituding Sang Pacar Telah Berhubungan dengan Laki-laki Lain, ABG Nekat Loncat ke Sungai Cimanuk
Sebelumnya dilaporkan 12 desa di 7 kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya mengalami bencana alam banjir dan tanah longsor.
Kejadian ini terjadi diduga akibat dari guyuran hujan yang melanda Tasikmalaya sejak Kamis siang hingga Jumat pagi. Hujan semalaman tersebut hampir merata di seluruh wilayah Kabupaten Tasikmalaya.
Disedot
Pasca mendapatkan laporan luapan banjir yang melanda akses jalan masuk di Pondok Pesantren Miftahul Huda Manonjaya, aksi gerak cepat dilakukan oleh tim anggota FK Tagana Kabupaten Tasikmalaya bersama BPBD dan Damkar Kabupaten Tasikmalaya.
Dimana anggota dari Tagana, BPBD dan Damkar Kabupaten Tasikmalaya segera bergerak lokasi Ponpes Miftahul Huda guna upaya penyedotan air dari area yang terendam.
Seperti area parkir kendaraan dan bangunan di sekitarnya yang terendam air. Warga bersama santri pun berupaya menyelamatkan barang dan kendaraan ke lokasi yang lebih aman.
Penyedotan genangan air pada lokasi yang terendam dilakukan dengan mempergunakan mesin genset air.