Network
KABAR TASIKMALAYA - Kisruh tabungan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pakemitan 3, di Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya yang dikeluhkan orang tua menjadi perhatian Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Institusi yang kini dipimpin Misyar Bonowisanto ini pun menyesalkan adanya kisruh tersebut.
Kasus itu pun harus jadi peringatan bagi sekolah lain dimanapun agar tak terjadi di sekolah lain. Sebab Pemerintah dan Perbankan telah memberi opsi penyimpanan tabungan pelajar yang aman berupa layanan penyimpanan khusus uang tabungan untuk para pelajar. Program itu bernama Kejar.
"Program itu singkatan dari satu rekening satu pelajar yang di dalamnya terdapat program Simpanan Pelajar (Simpel), " kata Plt Kepala OJK Tasikmalaya Misyar Bonowisanto kepada wartawan Selasa 25 Juli 2023 di jalan Hz Musthopa.
Baca Juga: Tim PKM Unsil Tasik Ajak Masyarakat Optimalkan Tanaman Obat
Menurut Misyar, pemerintah dalam hal ini OJK sudah mengeluarkan generic model dengan program Kejar itu adalah satu rekening, satu pelajar. Di mana produknya adalah Simpanan Pelajar atau Simpel itu sudah disosialisasikan ke siswa mulai dari tingkat Paud hingga SMA.
Dalam program Simpel itu juga, para siswa dijamin tak akan keberatan karena setorannya rendah mulai dari Rp 1.000.
"Jadi melalui program Simpel itu bisa kolektif di sekolah maupun individu orang tua ke bank bikin tabungan pelajar. Pelajar ke Bank konvensional buka rekening cukup Rp 5.000 dan untuk Bank Syariah cukup Rp1.000 mereka bisa nabung dan sudah punya tabungan," katanya.
Baca Juga: Pengelola Masjid Didorong Hadirkan Solusi untuk Lingkungan Masyarakat
Selaim bekerjasama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) yang ada di Priangan Timur dan Perbankan, pihak OJK telah mengeluarkan surat edaran agar para siswa mengikuti program Simpel tersebut.
