Network
KABAR TASIKMALAYA - Menikah yang dilakukan di usia belum matang bisa memicu banyak persoalan. Selain berpengaruh terhadap kesehatan organ intim, mental pasangan yang menikah di usia dini itu sendiri dinilai belum siap.
Maka menikah di usia dini sangat tidak disarankan "Pasangan seperti itu pun belum cukup memahami peran sebagai suami dan istri, begitupun ketika dikaruniai buah hati, " kata Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhayati Effendi.
Hal itu dikatakan dia saat memberi edukasi bagi generasi muda di Kecamatan Parung Ponteng, Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu, 2 September 2023.
Baca Juga: Album Kompilasi Lagu Anak Edukatif, Persembahan Urang Tasik untuk Indonesia
Acara yang digelar di Kawasan Wisata Bukit Pasir Peer, Desa Cibanteng, Kecamatan Parung Ponteng, Kabupaten Tasikmalaya itu turut dihadiri Wakil Bupati Tasikmalaya, Cecep Nurul Yakin, perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat serta sekitar seratus generasi muda di wilayah itu.
Dengan organ reproduksi wanita yang belum matang sepenuhnya, kata politisi PPP ini pun, dapat berdampak negatif pada kesehatan reproduksinya. Untuk itu dia menghimbau generasi muda terlebih dulu melakukan perencanaan sebelum memutuskan untuk menikah.
Setidaknya, pernikahan seorang wanita bisa direncanakan saat ia mencapai usia minimal 21 tahun. Sebab, selain organ reproduksi wanita sudah siap secara fisik pada usia itu mentalnya juga lebih siap, termasuk dalam menghadapi berbagai peran dalam pernikahan dan keluarga.
Baca Juga: Tim PbM-PPKM Unsil Pacu Lahirnya Generasi Unggul Lewat Pendekatan Olahraga
Disamping persoalan itu, ada potensi bahaya saat kelahiran bayi mengalami stunting. Sebab pasangan belum siap jadi orang tua, sehingga sang buah hati bukan mustahil terabaikan.
