Network
KABAR TASIKMALAYA - Lemahnya iman dan takwa menjadi salah satu faktor yang turut memicu tumbuhnya penyakit masyarakat di kota santri, termasuk di kalangan generasi muda. Terlebih kondisi zaman sudah berubah.
Dulu, setiap orang tua masih bisa meredam anak-anaknya saat jam belajar atau mengaji dengan disuruh diam di rumah atau kamar. Hal itu dilakukan agar terhindar dari perbuatan yang melanggar aturan mulai narkoba, miras ataupun pelanggaran dalam berkendaraan.
"Kini anak disuruh diam di kamar tetapi mereka masih punya gadget yang bisa tetap membuka akses untuk hal yang kurang positif, " kata Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP SY Zainal Abidin, S.I.K, Kamis 9 November 2023.
Pernyataan itu dikakatan dia saat menghadiri acara silaturahmi dan dengar pendapat terkait persoalan dan pemanfaatan eks terminal Cilembang di Hotel Grand Metro. Selain Kapolres, pada acara yang dipimpin Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto itu turut dihadiri tokoh dari s setiap Ormas Islam yang ada di Kota dan kabupaten Tasikmalaya.
Untuk itu ia mengajak seluruh masyarakat dan Ormas Islam ikut membantu dalam meminimalisasi penyakit masyarakat dengan menguatkan iman dan taqwa masyarakat itu. "Sebab rata-rata orang yang terjebak pada aksi pekat merupakan orang yang lemah imtaknya, " ujar dia.
Ketua PCNU Kota Tasikmalaya H. Dudu Rohman M. Si memahami situasi itu dan setiap pengurus dan kader hingga tingkat ranting akan lebih mengintensifkan kajian keagamaan ke setiap pelosok, termasuk berkolaborasi dengan sekolah-sekolah yang ada di kota santri.
Hal itu sudah jadi program di PCNU dalam upaya mempersiapkan generasi muda dan pelajar menjadi remaja yang tangguh iman dan takwanya serta kuat ideologi kebangsaannya.Hal itu penting karena generasi muda saat ini akan menjadi pemimpin di masa yang akan datang.
