Kronologis Bayi Prematur Meninggal Diduga Korban Malapraktek

- 17 November 2023, 05:23 WIB
Salah seorang keluarga bayi meningal diduga mal praktek saat mendatangi klinik bersalin Jalan Bantar Kecamatan Bungurssari Kota Tasikmalaya.*
Salah seorang keluarga bayi meningal diduga mal praktek saat mendatangi klinik bersalin Jalan Bantar Kecamatan Bungurssari Kota Tasikmalaya.* /Kabar-Tasikmalaya.com/Asep MS

KABAR TASIKMALAYA - Senin 13 November 2023, Nisa Armila (23) warga Kampung Leuwimalang Kelurahan Sukamulya Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya dibawa ke salah satu klinik bersalin Jalan Bantar Kecamatan Bungurssari Kota Tasikmalaya.

"Iya Senin kemarin adik saya yang sedang hamil merasa mules seolah mau melahirkan. Sekitar pukul 04:00 dengan diantar suaminya adik saya tersebut pergi ke klinik persalinan di Jalan Bantar Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya. Namun setelah dilakukan pemeriksaan oleh bidan jaga yang ada disana malah disuruh pulang lagi kerumah dengan alasan baru pembukaan satu sehingga adik saya pulang lagi kerumah," ujar Nadia Anastasia (32) kakak dari ibu yang baru saja melahirkan.

Namun saat dirumah kata Nadia, perut adiknya semakin sakit dan mules. Malamnya sekitar pukul 08:00 oleh suaminya dibawa lagi ke klinik untuk proses persalinan. " Selama persalinan itu, pelayanan dari pihak klinik yang hanya dijaga oleh satu orang bidan jaga dan dua perawat PKL, sangat tidak maksimal.

Baca Juga: Diduga Melakukan Mal Praktek, Sebuah Klinik Bersalin di Kota Tasikmalaya Diadukan ke Dinkes

"Sampai si bayi lahirpun pelayanannya tidak maksimal, masa yang ngurus membersihkan darah bekas persalinan oleh saya keluarga pasien. Sampai si ibu yang baru melahirkan mau ke WC juga disuruh sendiri dengan alasan biar belajar jalan agar cepat pulih," katanya.

Apalagi kata dia, bayi yang lahir beratnya haya 1,7 kilo gram (prematur) yang seharusnya mendapatkan pelayanan insentif. bidannya malah banyak main handphon, sibayi hanya dimasukan ke inkubator dan dibiarkan dengan alasan menunggu dokter untuk dilakukan obserpasi.

"Katanya dalam satu jam dokter akan datang untuk obserpasi, tapi setelah saya tunggu sampai empat jam dokter tak datang -datang. Yang ada bayi dibiarkan begitu saja tanpa mendapat masukan makanan apapun dan si bidan malah tidur. Harusnya kan langsung diberi ASI, inimah tidak," ujarnya.

Baca Juga: Antisivasi Bencana, BPBD Kota Tasik Rekrut Relawan Tanggap Bencana

Besoknya sekitar pukul 08:00 bayi dan ibunya justru disuruh pulang dengan alasan kondisi bayi baik-baik saja.Padahal berat bayinya kan cuman 1,7 kilogram, tapi oleh klinik malah disuruh pulang. Biasanya kan kalau bayi prematur seperti itu memerlukan inkubator minimal satu minggu.

Halaman:

Editor: Muhammad Saefulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah