Network
KABAR TASIKMALAYA - Sejumlah warga di sekitar eks terminal Cilembang mulai merasakan dampak dari pembongkaran bangunan itu belum lama ini. Sebab usai pembongkaran, tiga akses jalan tertutup oleh kawat berduri yang dipasang Pemkab Tasikmalaya sebagai pemilik asset itu.
Otomatis akses warga sekitar eks terminal mulai RT 02, RT 03 dan sebagian RT 04 RW 14 Lembang Jaya Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya untuk menuju jalan Ir H.Djuanda serta ke jalan EZ Muttaqin yang saban minggu jadi area car free Day (CFD) terputus.
Terlebih bagi warga di jalan Lembang Jaya yang biasanya terlewati jalur angkot 013. Kini sejak dipasang kawat berduri, Angkot tersebut terpaksa memutar. Kemudian sekitar 20 orang warga yang bisa berjualan di area CFD juga harus angkut-angkut produk jualan hingga perabot berjualannya jadi lumayan jauh dan memutar.
"Lumayan anak saya jadi lumayan jauh saat angkut barang untuk jualan di CFD," kata Mak Rina, warga yang biasa berjualan di area CFD. Abah Dedi, warga lain pun terpaksa harus keluar masuk permukiman nya dengan cara ngorondang atau merayap ke bagian bawah kawat berduri.
"Seperti masuk jalur Gaza ini mah mesti ngorondang. Kadang baju tikait kawat," ujar Dedi sehabis pulang kerja di sawah, Rabu 5 Desember 2023. Terkait itu, Lina Effendi, warga lain berharap pemerintah Kota Tasikmalaya melobi pemkab agar warga bisa tetap akses ke dua jalur strategis itu.
Padahal jalan itu juga, kata dia, selama ini jadi alternatif untuk mengurai kemacetan yang biasa terjadi di jalan Djuanda, tepat di perempatan Lewo.
Baca Juga: PMI Kota Tasikmalaya dan HU Kabar Priangan Berkolaborasi Buka Dompet Peduli Palestina
Untuk itu warga, kata Lina, warga berencana melakukan audiensi ke DPRD agar kendala yang dialami warga saat ini bisa diperoleh solusi terbaik. "Ya kita berencana menggelar audiensi dengan komisi I dan 3 DPRD. Kita sedang merumuskannya dan segera mengirim surat untuk audiensi," kata Lina.
