Network
KABAR TASIKMALAYA - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, Hadi Tjahjanto melakukan penyerahan 40 sertifikat tanah hasil program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) di Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya, Rabu 24 Januari 2024.
Dari ke 40 sertifikat itu, tiga diantaranya merupakan tanah wakaf. Kemudian sebanyak Sepuluh orang penerima sertifikat langsung diberikan Hadi secara door to door guna memastikan pelaksanaan program sesuai atau tidak.
Sementara 30 orang lainnya diserahkan di halaman Masjid Uswatun Hasanah. Tanpa menggunakan mikropon mantan Panglima TNI yang didampingi PJ Gubernur Jabar Bey Machmudin, PJ Walikota Chek Virgowansyah dan Ketua Komisi III DPRD Enan Suherlan mengabsen penerima sertifikat.
Baca Juga: Profil Perjalanan Karir Barnas Adjidin, Pj Bupati Garut yang Baru Dilantik oleh Bey Machmudin
Ia sesekali bertanya terkait besaran biaya Yeng dibebabkan serta pelayanan yang diberikan para petugas di lapangan. "Bener nih biayanya sampai 2 juta," kata Hadi. Namun semua penerima serempak menjawabnya sebesar 150 000.
Namun dalam penyerahan itu, kecemasan tampak dirasakan Ny.Maman. Sebab saat Mentri Hadi sudah berpamitan, dirinya yang juga melakukan pendaftaran belum juga dipanggil untuk menerima sertifikat yang diharapkannya. Beruntung, salah seorang tetangganya berteriak.
"Pa materi yang ini (Ny Maman-red) belum menerima," ujar si ibu. Sontak, Hadi yang masih menenteng sebuah sertifikat menoleh. Ia pun tampak senang membuka data sertifikat dan bertanya. "Emang ibu ini siapa, disini tercatat Pak Maman," kata Hadi.
"Saya istrinya pa," kata Ny.Maman. Setelah itu, Hadi pun menyerahkan sertifikat terakhir tersebut. Meski punya karakter tegas, Hadi tampaknya memiliki selera humor sehingga inisiatifnya nge-prank Ny.Maman seorang penerima sertifikat tergolong sukses.
Untuk di Kota Tasikmalaya sendiri, progress pendaftaran tanah telah mencapai sebanyak 80% dengan 268.968 bidang. Kegiatan pendaftaran tanah ini menambah economy value added Kota Tasikmalaya tahun 2023 sebesar hingga Rp1,89 Triliun.
