Khutbah Jumat: Memerangi Kegelisahan dengan Iman

- 16 Februari 2024, 10:51 WIB
khutbah Jumat Memerangi Kegelisahan dengan Iman
khutbah Jumat Memerangi Kegelisahan dengan Iman /Pixabay/Mark

 

KABAR TASIKMALAYA - Pemilihan Umum; Pilpres, Pileg dan pemilihan anggota DPD secara serentak tanggal 14 Februari 2024 baru saja kita lewati. Komisi Pemilihan Umum ( KPU ) saat ini masih dalam proses penghitungan suara.

Sementara di sisi lain para caleg, cadeperda (DPD) mereka tengah berharap-harap cemas menunggu akumulasi dari hasil perolehan suara setelah mereka berjuang bersusah payah melakukan sosialisasi, pencitraan, kampanye, mendulang suara dengan berbagai macam cara untuk mendapatkan kursi sebagai wakil rakyat (anggota DPRD Tk.II, DPRD Tk.I, DPR RI, dan DPD ).

Apabila kita mengambil sampel untuk anggota DPRD Tk.II saja (Kota dan Kabupaten) kuota kursi yang diperebutkan regulasinya hanya berkisar empat puluh lima (45) kursi, sementara yang ikut berkompetisi calon anggota legislatif mencapai ratusan orang dari sejumlah partai yang ikut bertarung dalam pemilu.

Oleh karena demikian, sudah barang tentu banyak calon anggota legislatif yang gagal untuk mendapatkan kursi karena perolehan suara tidak mencukupi sesuai ketentuan yang berlaku.

Baca Juga: Tiga Larangan di Bulan Muharram, Umat Islam Wajib Tahu Agar Terhindar dari Dosa Besar

Fenomena yang kerap terjadi di beberapa daerah, fakta membuktikan bahwa akibat kegagalan untuk memperoleh kursi yang empuk itu berdampak negatif terhadap mereka secara psikologis; depresi, galau, gelisah, jatuh sakit, bahkan sakit jiwa.

Mengapa itu bisa terjadi?

Jawabannya sangat sederhana sekali; karena mereka imannya lemah. Bahwa sesungguhnya kegagalan dalam  mencapai suatu harapan (ekspektasi) dan cita-cita yang diinginkan adalah itu kehendak Allah swt yang terbaik dan harus disyukuri.

Manusia hanya diwajibkan untuk berusaha, berikhtiar sedangkan hasil dari usaha yang telah dilakukan baik atau buruknya hanya Allah swt yang menentukan segalanya. Maka dari itu hanya dengan kekuatan iman sebagai kata kunci untuk memerangi kegelisahan, kegagalan, kegalauan dan kecemasan yang kerap menghantui.     

Kemudian ada lagi kasus yang kedua, sebagai bahan renungan kita semua, bahwa ditengah-tengah gegap-gempitanya persoalan yang telah melanda kehidupan manusia dialam modern seperti sekarang ini, yang serba glamor, serba canggih, serba material, serta komputer, serba internet, serba ingin  cepat untuk memperoleh sesuatu dengan mudah, jalan pintas yang ditempuhnya dan lain sebagainya.

Baca Juga: Gunung Putri Lembang, Jalur Pendakian Ramah Bagi Pemula yang Ingin Merasakan Pengalaman Mendaki Gunung

Ternyata kondisi semacam ini, bukan saja hanya memberikan kebahagiaan dan kesenangan yang sifatnya hanya temporer, atau sementara melainkan justru menjadikan banyak manusia akan lupa diri, sombong dan takabur, inkar terhadap nikmat Allah swt,  bahkan ujung-ujungnya manusia menjadi gelisan, strees, sindrom, lupa ingatan, sakit jiwa sehingga kemudian menyelesaikan hidupnya dengan cara bunuh diri akibat banyaknya persoalan-persoalan yang melilit kehidupan mereka.

Kondisi seperti ini, banyak terjadi hampir di semua belahan dunia, dan bukan saja hanya di negara-negara maju saja, seperti misalnya ; di Jepang, ketika menghadapi persoalan yang sulit, mereka tak segan-segan menusukkan pedang katana kedalam perutnya, lalu merober-robernya hingga perlahan-lahan mati, orang Jepang menyebutnya sebagai “budaya kara-kiri”.

Kemudian di negara besar  seperti Amerika Serikat, jembatan “Golden Gate” di San Francisco merupakan tempat bunuh diri paling populer. Demikian pula dinegara-negara berkembang dalam mengatasi persoalan-persoalan tersebut, banyak manusia yang menyandarkan dirinya kepada orang lain, untuk meminta pertolongan dan perlindungan, padahal sebenarnya orang lainpun sedang mengalami hal yang sama.

Oleh sebab itu, sesuatu yang tidak mungkin akan dapat memberikan perlindungan dan pertolongan, andaikan saja bisa memberikan pertolongan, itu  hanya akan terjadi dalam sekali waktu, dan sifatnya sementara.

Baca Juga: Innalillahi Waina Ilaihi Rojiun. Mantan Bupati Tasikmalaya Dua Periode, DR. H. Tatang Farhanul Hakim Wafat

Dari dua kasus tadi seperti dijelaskan diatas, disaat-saat manusia tengah kritis dan gelisah dalam menyikapi berbagai persoalan, serta kemelut hidup yang dialaminya hendaklah menyadari bahwa sesungguhnya manusia membutuhkan pertolongan dari Pemilik Kekuatan yang Maha Besar, yang menguasai kekuatan-kekuatan  manusia serta makhluk-makhluk lainnya, yakni ; Allah swt.

Sehingga kemudian jalan untuk menuju Allah Yang Maha Esa sangat mudah, yaitu dengan “Jalan Iman” yang memiliki banyak cabang, dan kesemuanya itu mudah untuk dilalui oleh manusia dalam mengatasi kegelisahan dan problema hidup.

Kunci Memengari Kegelisahaan

Sekurang-kurangnya ada dua kata kunci untuk memerangi kegelisan yang tengah menghantui manusia.

Baca Juga: Kapan Pelaksanaan Puasa Tarwiyah, Puasa Arafah dan Hari Raya Idul Adha, Simak Penjelasannya  

(1). Melaksanakan shalat. Allah swt telah memfungsikan shalat sebagai salah satu  media (instrument) untuk memohon pertolongan kepada-Nya, dalam firman-Nya Allah menegaskan:

“Mohonlah pertolongan kepada (Allah) dengan kesabaran dan dengan shalat. Ini sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk “ (QS.Al-Baqarah : 45).

Dalam satu riwayat Nabi saw pernah mengalami kebingungan  dan kesulitan, maka beliau segera mengatasinya dengan shalat, seperti beliau tegaskan dalam sebuah hadits, yang artinya: “Aku jadikan shalat sebagai keindahan pandangan matamu” (HR. Nasa`i).

Suatu peringatan yang mengandung terapi untuk mengatasi berbagai macam  kegelisahan dan kesulitan dalam hidup, tidak akan menyentuh perasaan seseorang dan tidak akan sampai pada sesuatu hakikat kebenarannya kecuali bagi orang yang beriman kepada Allah swt secara murni dan konsekuen.

Baca Juga: Video ‘Info Kecurangan Pemilu’ Viral di Tasikmalaya. Ketua KPPS 14 Cipedes Kaget Didatangi PPK dan Bawaslu

Allah swt menjelaskan dalam firman-Nya bahwa: “Orang yang beriman sungguh beruntung, yaitu mereka yang khusyu dalam shalatnya….” (QS. Al-Mu`minun : 1-2).

Dalam kitab Sunan Abu Dawud ditemukan keterangan bahwa, sesungguhnya Nabi Muhammad saw manakala dicekam oleh sesuatu urusan yang menyulitkan, dan membingungkan maka segeralah beliau melakukan shalat, dan disaat waktu shalat sudah tiba beliau segera memanggil sahabat Bilal dan berkata kepadanya “Wahai Bilal marilah kita segarkan hati kita dengan shalat”.

Kemudian nabi saw menyenangkan hatinya dengan shalat, karena hanya dengan shalat itu membuatnya beliau lupa dari kesibukan, kegelisahan. kelelahan, kebingungan, dan kesulitan-kesulitan  akibat persoalan-persoalan duniawi.

(2). Membaca Al quran. Al quran Kitab suci yang mulia, cahaya Illahi di planet bumi ciptaan-Nya, dalam Al quran mengandung kebaikan dan keberkahan, barangsiapa yang membacanya secara rutin, maka Allah akan memberi kekuatan daya penglihatannya, dan ketajaman penglihatan mata hatinya. Dan apabila Al quran itu dibaca dirumah, maka rumah itu akan memperoleh banyak kebaikan, penuh barokah, dan sinar Al quran akan senantiasa memancarkan cahayanya.

Baca Juga: Lucu! Bio Paulin Sebut Mau Nyoblos Susah Soalnya TPS Pemilu 2024 Dijaga Mantan Pemain Persib Abanda Herman

Oleh sebab itu, bagi siapa saja yang sedang dicekam kebingungan, kegelisahan, dililit dengan berbagai persoalan dan kemelut hidup, atau gagal untuk menggapai cita-cita dan harapan, kemudian mereka berlindung dengan Kitab Allah yang Maha Perkasa, niscaya mereka akan terpelihara dirinya dari segala macam  kemelut hidupnya.

Dalam Alquran surat At-Taubat ayat 51 Allah berfirman yang artinya : “Katakanlah, tiada sesuatu yang menimpa kami, Dialah pelindung kami, dan kepada Allah hendaknya tawakal orang-orang yang beriman”. Kemudian dalam surat Fushilat ayat : 44 Allah juga berfirman yang artinya: “….Katkanlah (Kitab ini) suatu petunjuk dan obat bagi orang yang beriman.”

Surat Yunus ayat 57 Allah menjelaskan : “….Telah datang kepadamu peringatan dari Tuhanmu, dan obat bagi (penyakit) di dalam hati.” Terakhir dalam al quran surat Al-Isra ; 82 Allah berfirman : “Dan kami turunkan dalam Al Quran penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman….”

Baca Juga: Karang Taruna Kecamatan Cikancung Siap Bersihkan Sampah dan Amankan Pungli di Lokasi Gunung Pangradinan

Dari uraian yang disertai dalil naqli, ayat-ayat Al quran seperti dijelaskan di atas, hendaknya wajib kita imani dan percaya akan kebenarannya, dan itulah sebenarnya “Jalan Iman” yang dapat memerangi kegelisahan dan segala macam kemelut hidup.

Sesungguhnya Allah swt akan memberikan pertolongan kepada manusia secara hakiki, serta akan menghilangkan segala macam persoalan dan kemelut hidup yang tengah dialaminya. Semoga tulisan ini menjadi sebuah terapi sekaligus pencerahan bagi mereka yang saat ini gagal untuk meraih kemenangan menjadi anggota legislatif, anggota DPD, dan sejenisnya karena sesungguhnya harus diyakini bahwa itulah yang terbaik menurut kehendak Allah swt.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah