Prof Din Syamsudin Hadiri Deklarasi Gerakan Penegak Kedaulatan Rakyat Tasikmalaya

- 18 April 2024, 06:08 WIB
Presidium.GPKR Pusat Prof Dr H.Din Syamsudin (kanan duduk) berbicara dalam acara Deklarasi GPKR Kota dan kabupaten Tasikmalaya.*
Presidium.GPKR Pusat Prof Dr H.Din Syamsudin (kanan duduk) berbicara dalam acara Deklarasi GPKR Kota dan kabupaten Tasikmalaya.* /Kabar-tasikmalaya.com/Irman Sukmana

KABAR TASIKMALAYA - Cakupan Gerakan Penegak Kedaulatan Rakyat (GPKR) terus meluas ke setiap pelosok negeri. Terakhir GPKR kota dan kabupaten Tasikmalaya pada Rabu 17 April 2024 di halaman rumah presidium GPKR Kota Tasikmalaya Dr.Dede Sudrajat Kecamatan Cibereum kota Tasikmalaya.

Acara itu cukup spesial karena turut dihadiri Presidium.GPKR Pusat Prof Dr H.Din Syamsudin. Dengan tambahan dua GPKR kota dan kabupaten Tasikmalaya, Prof Din mengaku senang karena gerakan yang sengaja dibentuk sebagai buntut dari kedaulatan rakyat yang sudah terkoyak ini bisa semakin masif.

"Kini sudah ada GPKR di sejumlah provinsi dan kota dan kabupaten serta terbentuk di 22 negara," kata Prof Din Syamsudin usai acara deklarasi Gerakan Penegak Kedaulatan Rakyat (GPKR) Tasikmalaya.

Baca Juga: Logo Bank di Masjid Agung Kota Tasikmalaya Dipertanyakan. Warga: Seolah-olah Masjid Sudah Dibeli oleh Bank

Deklarasi GPKR itu tampak dihadiri Tokoh Nasional Prof Egi Sujana, Presidium GPKR Jabar HM Rizal Fadillah SH, sejumlah pensiunan TNI, tokoh atau kader parpol, puluhan pimpinan ponpes dan hampir seribu orang anggota organisasi itu.

Gerakan itu juga sengaja dibentuk untuk berupaya menjaga, merawat dan meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan seisinya. Artinya ketika pelaksanaan pilpres diduga curang dan ada dugaan campur tangan kekuasaan, maka kata Din kedaulatan rakyat telah diobok-obok.

Begitupun dalam hal sumber daya alam (SDA), yang saat ini nyatanya lebih besar dikuasai asing dan aseng. Terkait itu ia mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk berjuang bersama membebaskan diri dari kelaliman dan penyelewengan cita-cita nasional yang disepakati oleh para pendiri negara.

Baca Juga: Logo Bank di Masjid Agung Tasikmalaya Dipertanyakan Warga, Begini Penjelasan Ketua DKM

"Dengan fakta sejumlah SDA hanya sebagain kecil yang dikelola dalam negeri, maka kita sulit untuk segera merasakan kesejahteraan. Makanya saya mengajak semua pihak untuk meluruskan niat dan kiblat masa depan NKRI," kata dia

Halaman:

Editor: Irman Sukmana


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah