"Saya menilai karakternya tidak jauh beda dengan almarhum Mang Oded mantan Wali Kota Bandung begitu sederhana dan familiar, ketika menjadi Wali Kota kalau pulang ke Tasikmalaya selalu pakai Kereta Api, gak pakai fasilitas negara," ucap mantan Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Siliwangi ini.
Merakyat
Untuk calon pemimpin, Taufiq melanjutkan, memang harus yang dekat dengan masyarakat dan lebih merakyat, serta bukan hanya pencitraan dikala membutuhkan suara dari rakyat.
"Karena yang duduk di legislatif atau eksekutif itu hasil dari dukungan rakyat dan memang harus dekat dan lebih merakyat, saya melihat Pak Dede Muharam hampir 15 tahun duduk jadi anggota DPRD Kota Tasikmalaya, selalu pakai kendaraan bermotor roda dua," tegasnya.
Dengan hal itu, Taufiq menyimpulkan bahwa sosok Dede Muharam bukan pencitraan dikarenakan akan adanya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Tasikmalaya pada 27 November 2024.
"Jadi yang saya lihat dan menjadi penilaian, Pak Dede Muharam ini bukan dikarenakan direkomendasikan sebagai bakal calon Wali Kota Tasikmalaya dari PKS, tapi dari dulu selalu sederhana kehidupannya," kata Taufiq menegaskan.
Dengan demikian, dia menambahkan, Kota Tasikmalaya memang membutuhkan karakter para calon pemimpin yang sederhana dalam kesehariannya serta jauh dari hedonisme.
"Kota Tasikmalaya butuh calon pemimpin sederhana juga tentunya harus solutif dalam segala bentuk permasalahan masyarakat, khususnya kemiskinan yang selalu menjadi sorotan, dan yang lainnya," ujar Taufiq Rohman.
Sekedar informasi, Dede Muharam merupakan satu dari dua kandidat bakal calon Wali Kota Tasikmalaya periode 2024-2029 yang direkomendasikan DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Tasikmalaya.***