Sudah Dewasa
Beberapa waktu lalu, Rektor Institut Agama Islam (IAI) Tasikmalaya, Dr. Abdul Haris menyampaikan bila Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berpasangan sampai pelaminan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Tasikmalaya 2024, hal tersebut menjadi kabar yang bertanda baik.
Kenapa menjadi pertanda baik, menurut Kang Haris panggilan akrab Dr. Abdul Haris. karena pertama, PKB dan PKS dalam sosial politik sudah sangat dewasa, serta tidak terpengaruh dengan rumor bahwa Keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU) dan gaya dakwah PKS sulit untuk menyatu.
"Ternyata PKB dan PKS di Kota Tasikmalaya sudah bisa bersatu untuk kepentingan politik dan termasuk kepentingan keberlanjutan masa depan umat dan pembangunan Kota Tasikmalaya," ungkap Dr. Abdul Haris.
Kedua, Haris melanjutkan, PKB yang notabene para pemilihnya mayoritas kaifiyat Nahdlatul Ulama (NU) jemaah tahlilan, sarungan, qunut dan yang lainnya, ternyata tidak menjadi masalah untuk bergabung.
"Dengan jemaah yang sudah tidak melaksanakan hal-hal seperti yang ada di NU, tapi sekarang di antara mereka sudah memiliki wawasan luas sudah bisa menatap mana yang paling urgent untuk kepentingan politik dan dakwah keduanya saling bertautan," ucap Kang Haris.
Menurutnya, sampai kapan pun cara dakwah PKS dan PKB terutama kaifiyahat fiqih tetap saja berbeda dan tidak bisa saling menegaskan kecuali kuncinya saling menghargai dan saling memahami.
"Yang ketiga, PKB serta pengurus dan jamaahnya sudah pasti mayoritas keluarga nahdiyin yang memiliki semangat, dan jejaring luas, sama halnya juga dengan PKS yang merupakan partai kader," ucapnya.
Haris menegaskan, PKS merupakan partai yang lahir dari halaqah-halaqah dan konsisten dengan dakwah dan jejaringnya pun sangat terpelihara secara rapih. Hal tersebut terbukti dari perhelatan pemilu ke pemilu.