Wisata ke Kampung Naga Tasikmalaya, Desa Unik Suguhkan Suasana Alam yang Jauh dari Kebisingan 

- 3 Februari 2024, 12:51 WIB
Kehijauan sawah di Kampung Naga Tasikmalaya.
Kehijauan sawah di Kampung Naga Tasikmalaya. / Instagram/ kampungnaga_tasikmalaya/

KABAR TASIKMALAYA - Bagi Masyarakat Tasikmalaya mungkin nama Kampung Naga sudah tidak asing lagi terdengar telinga, bahkan bisa jadi sering mengajak kerabat atau sahabat yang datang dari luar daerah untuk datang ke tempat ini untuk menikmati suasana alam yang jauh dari kebisingan. 

Sepintas, nama Kampung Naga mungkin disangkutpautkan dengan makhluk legenda raksasa yang magis dan menyeramkan, padahal kenyataanya tidak seperti itu. 

Kampung Naga ini yang sebenarnya adalah salah satu kampung adat yang dimiliki oleh Provinsi Jawa Barat. Area pedesaan yang erat memegang tradisi ini mengundang ketertarikan banyak orang hingga memutuskan berkunjung. Pelestarian budaya yang dilakukan di kampung adat seperti Kampung Naga ini sarat budaya dan penghormatan kepada leluhur dan alam.

Kang Ijad, salah satu penduduk Kampung Naga yang menjadi pemandu wisata (tour guide) menjelaskan mengenai asal usul nama Kampung Naga, "Jika menggunakan  bahasa ‘kirata’ Kampung Naga berasal dari nama kampung "nagawir" artinya kampung yang berada di bawah lereng atau tebing.” tuturnya.

Rumah adat tradisional di Kampung Naga, Tasikmalaya.
Rumah adat tradisional di Kampung Naga, Tasikmalaya. Instagram/ kampungnaga_tasikmalaya/

Kampung Naga berlokasi tepat berada di lembah dekat Sungai Ciwulan, di Jl. Raya Salawu, Neglasari, Salawu Tasikmalaya Jawa Barat dengan luas 1,5 hektar. Dan letaknya cukup terpencil sehingga suasana desa ini yang asri masih sangat terjaga.

Di Kampung Naga ini terdapat 112 bangunan yang terdiri dari: 109 rumah, 1 masjid, bale kampung dan lumbung padi umum, jumlah penduduknya 289 orang. Karena jumlah bangunan terbatas sebagian penduduk berpindah, penduduk yang berpindah disebut "Sanaga".

Jalur yang harus dilalui pengunjung yang ingin berwisata ke Kampung Naga adalah dengan menuruni 400 anak tangga terlebih dahulu. Namun dari kejauhan sudah tampak rumah tradisional yang terbuat dari ijuk, bambu, dan papan berjajar rapi di tengah sawah. 

Setiap rumah Kampung Naga tidak ada yang menggunakan listrik atau gas dalam keseharian mereka, hal ini dipercaya untuk menerapkan petuah leluhur. Bagi Anda yang ingin menikmati suasana yang berbeda dari hiruk pikuk dunia modern, Kampung Naga sangat cocok untuk dikunjungi.

Halaman:

Editor: Utami Isharyani Putri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah