Network
KABAR TASIKMALAYA - Meksipun saat ini harga beras di pasaran mulai naik hingga mencapai Rp 14.000 per kg untuk beras kualitas premium, akan tetapi kenaikan harga komoditas ini belum masuk 5 besar penyumbang inflasi di Tasikmalaya.
Yang jadi penyumbang kenaikan inflasi pada Bulan Juli 2023 lalu justru salah satunya adalah kenaikan tarif PDAM. Selain itu, komoditi yang jadi penyumbang kenaikan laju inflasi di Tasikmalaya adalah harga telur dan cabai merah, daging ayam, serta adanya tahun ajaran baru di sekolah.
Kendati demikia, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Tasikmalaya, Aswin Kasotali menuturkan, nilai inflasi pada Bulan Juli 2023 lalu lebih rendah dari periode sebelumnya.
"Alhamdulillah untuk nilai inflasi ini masih lebih rendah dari priode sebelumnya," ujarnya seraya menjelaskan, inflasi di Tasikmalaya mencapai angka 0,3 persen (month to month) dan 3,41 persen (year on year).
Aswin menambahkan, komoditas penyumbang inflasi di Tasikmalaya pada Bulan Juli lalu diantaranya akibat kenaikan tarif PDAM 0,09 persen, harga telur 0,027 persen, cabai merah 0,34 persen, daging ayam 0,25 persen, hingga adanya tahun ajaran baru sekolah 0,017 persen.
Seiring dengan cuaca El Nino, Aswin mengatakan, tentunya menjadi perhatian bersama agar produktivitas beras tidak menurun.
Dimana langkah yang bisa dilakukan diantaranya adalah memastikan pasokan irigasi terjaga, agar kebutuhan air terpenuhi dan sektor pertanian tidak terganggu.
Baca Juga: Terjadi Disharmoni, 33 Pengurus Cabor di Lingkungan KONI Kota Tasik Usulkan Musorkotlub
