Arti Lirik Lagu ‘Dia Danau’ dari Panji Sakti: Lahir dari Kecemburuan di Bulan Ramadhan

- 5 April 2024, 11:59 WIB
Panji Sakti saat tampil bersama Kikan Namara dan Adriana Betoth di acara Bincang Syariah yang diinisiasi oleh Komuji (Komunitas Musisi Mengaji)./ YouTube/ Panji Sakti
Panji Sakti saat tampil bersama Kikan Namara dan Adriana Betoth di acara Bincang Syariah yang diinisiasi oleh Komuji (Komunitas Musisi Mengaji)./ YouTube/ Panji Sakti /

KABAR TASIKMALAYA – Melalui podcastnya “Belajar Jadi Manusia”, Panji Sakti, seorang penyanyi sekaligus komposer ini mengungkapkan arti lirik lagu ‘Dia Danau’. Lagu ini kerap dicover di Instagram oleh para fansnya, dan banyak pula yang menanyakan maksud dari lirik lagu ‘Dia Danau’ tersebut.

Panji mengungkap, lagu ini lahir karena kecemburuannya kepada seseorang yang bisa begitu khusyuk, duduk sambil menyebut nama Allah. Ada kalanya disela-sela ucapannya, ia terisak lirih. 

Baca Juga: Lirik ‘Sahabat Kita’ dari Panji Sakti dan Hadits Rasulullah SAW Tentang Dua Penasihat

Dia Danau, Lagu yang Hadir Begitu Saja Saat Itikaf Ramadhan

Kejadian ini, lanjut Panji, terjadi saat bulan Ramadhan 1439 Hijriyah yang jatuh pada Mei 2018 lalu. Panji menyebut bahwa lagu dan lirik ‘Dia Danau’ termasuk lagu dan lirik yang sangat cepat ia buat, “Terjadi begitu saja dalam beberapa jam, ya selama itikaf itu, lagu itu muter-muter di kepala saya”, tuturnya.

Panji mengakui bahwa saat lirik dan lagunya muncul bersamaan, kala itu ia mengulang-ulang supaya ingat lirik dan lagunya, dan pada malam itikaf itu pula ia menyelesaikan lirik dan lagu itu meskipun tanpa gitar.

Baca Juga: Book Tour Bincang Buku ‘Mungkin Puisi’ Panji Sakti di Jakarta. Dihadiri Haidar Bagir dan Muhammad Nur Jabir

Chorus Dia Danau, Ali bin Abi Thalib dan Umar bin Khattab

“Ingin rasanya aku tenggelam bersamanya, mensyukuri luka perjalanan cinta, meski akhir cerita tak seperti doa dan rencana, sungguh dia tak pernah menjadi kecewa.” Begitu chorus dari Dia Danau.

Panji menjelaskan bahwa luka, ujian, kesulitan harus disyukuri. Ujian itu adalah tamu, jika mengingat peribahasa yang sangat populer “Tamu adalah raja.”, berarti tamu yang datang harus disyukuri. “Terlebih, ujian adalah utusan dari Sang Maha Raja.”, lanjut Panji.

Sementara lirik “meski akhir cerita tak seperti doa dan rencana, sungguh dia tak pernah menjadi kecewa.” menurut Panji, mengingatkannya kepada kata-kata para sahabat Rasulullah SAW, Ali bin Abi Thalib berikut ini,

Halaman:

Editor: Utami Isharyani Putri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x