AD Pirous, Seniman Sekaligus Guru Besar FSRD ITB Penerima Satyalancana Wafat

- 17 April 2024, 09:43 WIB
AD Pirous, Seniman Indonesia sekaligus Guru Besar Emeritus Fakultas Seni Rupa dan Desain di Institute Teknologi Bandung (FSRD ITB) wafat pada Selasa, 16 April 2024 pukul 20.32 WIB./ Instagram/ dialogue_arts
AD Pirous, Seniman Indonesia sekaligus Guru Besar Emeritus Fakultas Seni Rupa dan Desain di Institute Teknologi Bandung (FSRD ITB) wafat pada Selasa, 16 April 2024 pukul 20.32 WIB./ Instagram/ dialogue_arts /

KABAR TASIKMALAYA – Indonesia kembali kehilangan talenta besarnya, Abdul Djalil Pirous atau yang lebih dikenal dengan AD Pirous, Seniman Indonesia sekaligus Guru Besar Emeritus Fakultas Seni Rupa dan Desain di Institute Teknologi Bandung (FSRD ITB) wafat pada Selasa, 16 April 2024 pukul 20.32 WIB.

Almarhum disemayamkan di rumah duka Serambi Pirous, Jl. Bukit Pakar Timur II no 111 Bandung untuk kemudian dilakukan sholat jenazah akan dilaksanakan di Masjid Salman ITB pukul 09.00 WIB dan dilangsungkan Upacara pelepasan dilaksanakan di Aula Timur ITB pukul 10.00 WIB.

AD Pirous akan dikebumikan hari ini, 17 April 2024 pada pukul 11. 00 WIB di TPU Cibarunai Bandung.

Almarhum meninggalkan istri bernama Erna Garnasih Pirous yang juga merupakan pelukis dan generasi ke-2 seniman perempuan di Indonesia. Ia juga meninggalkan tiga orang anak Mida Meutia, Iwan Meulia, dan Raihan Muerila. 

Baca Juga: Arti Lirik Lagu ‘Dia Danau’ dari Panji Sakti: Lahir dari Kecemburuan di Bulan Ramadhan

Karya dan Penghargaan AD Pirous

Lelaki kelahiran Meulaboh, Aceh pada 11 Maret 1932 ini memiliki jejak panjang, ia merupakan salah satu tokoh pendiri FSRD ITB dan merupakan dekan pertama di FSRD ITB pada 1984-1990

Tak hanya di FSRD ITB, Pirous juga turut mendirikan program studi Desain Komunikasi Visual pertama di Indonesia. 

Di dalam negeri, A.D Pirous juga menyabet gelar Lukisan Terbaik berturut-turut untuk karyanya dalam Pameran Biennale I (1974) dan Biennale II (1976) yang diselenggarakan oleh Dewan Kesenian Jakarta.

Pada tahun 2002, ia mendapatkan Satyalancana Kebudayaan dari Presiden Republik Indonesia saat itu, Megawati Soekarnoputri. Kemudian pada tahun 2015, ia menerima Habiebie Awards dalam bidang Ilmu Kebudayaan.

Halaman:

Editor: Utami Isharyani Putri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x