Anggota Gibas Kota Banjar Meninggal Dunia Setelah Menjadi Korban Pengeroyokan di Kawasan Pancasila Tasikmalaya

- 10 Januari 2024, 18:17 WIB
Jenazah Almarhum Yaya Sutardi, anggota Gibas Kota Banjar sedang diotopsi di ruang tertutup Instalasi Pemulasaran Jenazah RSUD Kota Banjar, Rabu 10 Januari 2024 sore hari.
Jenazah Almarhum Yaya Sutardi, anggota Gibas Kota Banjar sedang diotopsi di ruang tertutup Instalasi Pemulasaran Jenazah RSUD Kota Banjar, Rabu 10 Januari 2024 sore hari. /kabar priangan/D Iwan/

KABAR TASIKMALAYA - Anggota ormas Gabungan Inisiatif Barisan Anak Siliwangi (Gibas) Resort Kota Banjar, Yaya Sutardi (45) warga Cimenyan 1, Kelurahan Mekarsari, Kecamatan/Kota Banjar meninggal dunia setelah mengalami pengeroyokan di kawasan Terminal Pancasila Tasikmalaya, Rabu, 10 Januari 2024.

Korban yang merupakan anggota Gibas Kota Banjar ini meninggal di RSUD Kota Banjar pada pukul 09.00, setelah sehari sebelumnya, yaitu pada Selasa 9 Januari 2024 mengalami pengeroyokan oleh sejumlah pemuda di kawasan Pancasila Kota Tasikmalaya.

Akibat pengeroyokan tersebut, Yaya Sutardi yang juga tercatat sebagai anggota Gibas Kota Banjar mengalami luka-luka di sekujur tubuhnya, seperti luka lebam di bagian kepala, wajah, dan juga di bagian badan. Karena lukanya terlalu parah, akhirnya korban meninggal dunia saat dalam perawatan medis.

Sebelum meninggal dunia, korban muntah darah sampai tak sadarkan diri. Selanjutnya, oleh keluarga korban dibawa ke RS Mitra Idaman, tetapi selanjutnya dirujuk ke RSUD Kota Banjar, Selasa (9/1/2024) sekitar pukul 23.00 WIB.

Baca Juga: Jadi Korban Dugaan Pengeroyokan, Baceleg PDIP Masih Belum Berani Keluar Sendirian  

Setelah menjalani perawatan intensif di RSU Kota Banjar, akhirnya nyawa anggota Gibas Kota Banjar yang memiliki profesi sebagai sopir angkutan umum Tasik - Ciamis ini menghembuskan nafas terakhirnya pada Rabu (10/1/2024) pukul 9.00 WIB.

"Kalau ada masalah, ayah saya tak pernah melawan walaupun benar. Dengan meninggalnya ini, dipastikan saya merasa kehilangan tulang punggung keluarga," anak korban, Sandi Agustya (25) seraya menjelaskan, almarhum memiliki 5 anak.

Cekcok Mulut

Adapun penyebab pengeroyokan di sekitar Kawasan Terminal Pancasila Tasikmalaya itu, diduga berlatar belakang masalah sepele dan salah paham.

Baca Juga: Aksi Oknum PNS Dinilai Menciderai Demokrasi

Halaman:

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah