Aktivis Lingkungan Bereaksi Keras Atas Kegiatan Trek Motor ATV di Kawasan Konservasi Gunung Papandayan Garut

- 27 Maret 2024, 09:30 WIB
Tangakapan layar kegiatan trek motor ATV di kawasan konservasi Gunung Papandayan, Kecamatan Cisurupan, Garut yang dinilai melanggar dan merusak lingkungan hingga jadi sorotan publik.(Dok. Pepep D.W)
Tangakapan layar kegiatan trek motor ATV di kawasan konservasi Gunung Papandayan, Kecamatan Cisurupan, Garut yang dinilai melanggar dan merusak lingkungan hingga jadi sorotan publik.(Dok. Pepep D.W) /Kabargarut.com/Dok. Pepep D.W.

KABAR TASIKMALAYA - Adanya aktivitas trek motor ATV di kawasan konservasi Gunung Papandayan mengundang reaksi dari budayawan dan pegiat lingkungan. Karena dengan adanya kegiatan itu, dikhawatirkan akan merusak kawasan konservasi Gunung Papandayan.

Protes tersebut dilontarkan oleh budayawan sekaligus pegiat lingkungan Pepep DW yang diunggah di media sosial. Dalam unggahannya itu Pepep memperlihatkan video para pengguna motor ATV tengah menjajal kawasan hutan konservasi Gunung Papandayan.

Dalam video itu, Pepep pun menyertakan narasi yang intinya sangat menyesalkan adanya kegiatan trek motor ATV di kawasan hutan Gunung Papandayan yang masuk kawasan konservasi. Karena jelas, dengan kegiatan tersebut, akan terjadi kerusakan lingkungan.

Atas hal itu, Pepep pun meminta pihak pengelola kawasan wisata di Gunung Papandayan untuk bertanggungjawab. Menurutnya, kegiatan seperti itu seharusnya tidak dilakukan di kawasan konservasi.

Baca Juga: Pahit Getir Kusir Delman Digerus Transportasi Modern. Bertahan Karena Hubungan Emosional dengan Pelanggan

Harus bertanggungjawab

Dikutip dari Kabar-Garut.com, Pepep pun mempertanyakan dan meminta pertanggungjawaban pihak pengelola kawasan baik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) maupun PT AIL. Ia sangat menyayangkan adanya kawasan konservasi yang dikorbankan demi tujuan komersialisasi.

"Bagaimanapun ini harus dihentikan, ini adalah bentuk salah satu kebodohan terbaru dari pengelola Gunung Papandayan dan juga KLHK dalam hal ini direktur jenderal KSDAE,” ujar Pepep dalam narasi video yang dibuat dan diunggahnya di media sosial.

Pepep juga menegaskan dirinya tidak akan berhenti menyuarakan tuntutan penutupan wahana yang telah menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan di kawasan konservasi itu. Dia menegaskan tak akan berhenti bersuara sampai kegiatan itu dihentikan.

Baca Juga: Syiar Ramadhan: Keutamaan Shodaqoh di Bulan Suci Ramadhan  

Halaman:

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah