Puluhan Guru Honorer Datangi Kantor KCD Pendidikan Garut. Simak Curhat Mereka kepada Dinas Pendidikan

- 5 April 2024, 08:00 WIB
Para guru honorer di Garut melakukan protes ke KCD Pendidikan Wilayah XI Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, karena posisinya terancam guru PPPK.
Para guru honorer di Garut melakukan protes ke KCD Pendidikan Wilayah XI Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, karena posisinya terancam guru PPPK. /kabar-priangan.com/DOK/

KABAR TASIKMALAYA - Puluhan guru honorer SMA, SMK, dan SLB  negeri di Kabupaten Garut, Kamis, 4 April 2024 beramai-ramai mendatangi Kantor Kepala Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah XI Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Garut Kota.

Kedatangan mereka untuk mempertanyakan kejelasan nasib yang kini terus tergeser akibat "serbuan" para guru pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) ke sekolah tempat mereka mengajar.

Puluhan guru honorer SMA, SMK, dan SLB negeri yang tergabung dalam Forum Guru Honorer Provinsi Wilayah XI ini semula ingin menghadap langsung KCD, Aang Karyana untuk menyampaikan  keresahannya.

Namun sayangnya saat itu Aang sedang tidak berada di kantor sehingga para guru honorer akhirnya diterima oleh Kasubag TU, Apip Saeful Bahri.

Baca Juga: Ribuan Guru Honorer di Garut Demo, Tuntut Ada Penambahan Kuota untuk Pengangkatan PPPK

Dikutip dari kabar-priangan.com, Ketua Forum Guru Honorer Provinsi Wilayah XI, Rida Rodiana, menyebutkan kedatangan mereka ke kantor KCD bermula dari adanya keresahan yang dirasakan para guru honorer SMA, SMK, dan SLB negeri sejak dua tahun terakhir. Hal ini menyusul banyaknya guru PPPK yang ditugaskan di sekolah tempat mereka mengajar sehingga menggeser posisi mereka.

Dikatakannya, kalau pun sampai saat ini para guru honorer masih bisa mengajar, akan tetapi jumlah jam mengajarnya pun sudah sangat sedikit. Hal ini tentu sangat berpengaruh terhadap pendapatan honor mereka yang juga terus menyusut.

Disampaikan Rida, jumlah guru honorer SMA, SMK, dan SLB negeri di Kabupaten Garut yang sudah menyampaikan keresahan karena terancam posisinya tergeser guru PPPK mencapai ratusan orang. Mereka terancam tergeser dari sekolah negeri tempat mereka selama ini mengajar dengan kehadiran para guru PPPK yang berasal dari sekolah swasta.

Baca Juga: Balon Wali Kota Harus Bisa Mengatasi Masalah Kemiskinan yang Terjadi di Kota Tasikmalaya

Halaman:

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah