“Sudah tentu dong, Pak Ue (Ujang Endin-red) yang jadi calon bupatinya. Masa kemarin wakil bupati, sekarang wakil bupati lagi,” kata dia.
Ino Darsono
Seperti diberitakan sebelumnya, Dadang Okta dikabarkan dicoret sebagai bakal calon bupati oleh pengurus DPC PDIP Pangandaran. Belum diketahui penyebab dicoretnya mantan birokrat eselon II di Pemkab Pangandaran ini. Yang jelas, usai nama Dadang Okta dicoret, muncul nama Ino Darsono yang diusung oleh PDIP untuk berpasangan dengan Asep Noordin.
Bahkan tak lama setelah rapat DPC PDIP Pangandaran yang agendanya adalah membatalkan pencalonan Dadang Okta, beredar voicenote yang diduga berasal dari pengurus PDIP di tingkat Kecamatan.
Voicenote tersebut menginstruksikan kepada seluruh pengurus PDIP dari ranting hingga anak ranting agar menghentikan sosialisasi terhadap Dadang Okta dan menggantikannya dengan Ino Darsono.
Di lain pihak, sejak beredarnya kabar tentang dicoretnya Dadang Okta dari pencalonan bupati oleh PDIP, hingga saat ini pengurus PDIP sulit dihubungi. Wartawan Kabar Priangan (Grup kabar-tasikmalaya.com), Kiki Masduki hingga saat ini sulit mendapatkan konfirmasi dari para pengurus harian DPC PDIP Pangandaran.
Beberapa kali sekretariat DPC PDIP didatangi, namun kantornya selalu kosong. Tak ada Pengurus Harian yang bisa dimintai keterangannya soal pencoretan nama Dadang Okta ini.
Baca Juga: Hamida Deklarasikan Ketua MUI Kota Tasikmalaya untuk Jadi Walikota
Sementara itu, Asep Noordin yang berhasil dihubungi via telepon membantah informasi yang menyebutkan nama Dadang Okta dicoret. Menurut dia, baik Dadang Okta, Ino Darsono, termasuk dirinya sendiri, dalam pencalonan untuk pilkada Pangandaran ini masih berproses.