Kans Duet H Yadi dan H Wahid dapat Mandat DPP untuk Maju di Pilkada 2024 Dinilai Lebih Besar

16 April 2024, 09:08 WIB
Yadi Mulyadi (kiri) dan Wahid.* /Kabar-Tasikmalaya.com/dok pribadi

KABAR TASIKMALAYA - Manuver politik yang dilakukan politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) H. Yanto Oce dalam balutan silaturahmi Idul Fitri 1445 H dengan Dede Muharam, salah seorang bakal calon walikota/wakil walikota dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memantik spekulasi baru.

Duet figur berlatar belakang pengacara dan politisi PKS itu dinilai jadi alternatif pilihan masyarakat bila mendapat restu dari DPP PKB maupun PKS saat pendaftaran pada bulan Agustus nanti. Saat dihubungi Senin 13 April 2024 malam, Ketua Ketua DPC PKB H.Wahid S.Ag dan Ketua DPD PKS H Yadi Mulyadi SH menilai wajar bila muncul spekulasi seperti itu menjelang Pilkada. Terlebih belum ada pasangan yang resmi melakukan deklarasi.

"Hal itu merupakan dinamika yang wajar dan spekulasi seperti itu selalu muncul atau sengaja dimunculkan setiap jelang kontestasi Pilkada. Tetapi tentu PKS maupun PKB punya mekanisme dan etika yang harus ditempuh sebelum paket pasangan yang akan diusung koalisi ini diusulkan ke DPP PKS dan PKB," kata H.Yadi.

Baca Juga: Yanto Oce - Dede Muharam Bisa Menjadi Pasangan Alternatif di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024

Pembina Ponpes At-Taufik Al-Islamy Batara ini pun bahwa PKS pun akan menghargai proses penjaringan yang segera dibuka di PKB, mitra koalisinya. "Kita jelas tidak hanya ingin jadi kontestan saja, melainkan target menang. Jadi kalkulasinya harus matang dan terukur," kata dia.

Selain duet itu, opsi untuk menyandingkan sosok Yadi-Wahid, Dede-Wahid atau sebaliknya pun terus jadi pembicaraan tim koalisi. Sekretaris DPD PKS Agus Sugiarto, MM, Selasa 14 April 2024 membenarkan bila duet Ustad Yadi H.Wahid maupun ustad Dede Muharam dan H.Wahid bisa saling melengkapi saat menahkodai biduk Pemkot Tasikmalaya ke depan.

"Ya opsi-opsi seperti itu menjadi topik yang tengah kami godok dan kita terbuka untuk bergabung dengan poros manapun yang memiliki kesamaan pandangan dan peluang menang lebih besar," kata Agus.

Baca Juga: Juru Bicara Dewan Pembina DPP Partai Gerindra Jawab Sindiran Nandang Suherman Soal Wacana Viman-Ivan

Tetapu ketika ada kandidat yang mengincar salah satu kader PKS, Agus mengaku bersyukur. Hanya ketika yang mengincar kader PKS itu adalah Yanto Oce yang merupakan Pengurus DPC PPP atau diluar gerbong koalisi, kata Agus tentu harus ada komunikasi dan koordinasi dengan mitra koalisi.

Kecuali, ujar dia, jika gerbong dimana Yanto Oce bernaung juga bisa diboyong gabung. Sebab koalisi PKB-PKS masih sangat lentur dan terbuka untuk bekerja bersama dalam mewujudkan kota Tasikmalaya yang punya harapan baru. Itu pun bila tim koalisi ada chemestry untuk menampung Yanto Oce yang disebut-sebut akan tetap bersaing menjadi bakal calon walikota dari PPP.

"Jadi kami berharap calon yang diusung nanti tidak hanya sekedar pasangan alternatif melainkan harus benar-benar dipastikan sesuai aspirasi dan membawa harapan baru bagi masyarakat. Kita lentur untuk berkoalisi dengan poros manapun, karena menata kota butuh kebersamaan," kata Agus.

Baca Juga: Ketua DPC PKB Sambangi Kediaman Ketua PCNU Kota Tasikmalaya, KH.Dudu Dorong PKB Lanjutkan Momentum Positif

Hal senada dikatakan H.Wahid yang menyebut bahwa segala kemungkinan dalam politik selalu terbuka. Terlebih Desk Pilkada PKB, kata Wahid, baru akan menggelar penjaringan bakal calon walikota/wakil walikota awal bulan Mei nanti.

"Tentu nanti kita akan lihat siapa figur yang menunjukan keseriusan untuk mendaftar ke kami," kata Wahid. Malah Wakil Sekretaris Dewan Syuro PKB Asep Endang
justru memandang bahwa duet Wahid-Yadi atau sebaliknya justru punya kans lebih besar untuk mendapat mandat dari DPP masing-masing.

"Kontribusi para ketua partai ini dalam menbesarkan partai masing-masing sudah jelas dan terbukti. Mereka berdua juga pimpinan partai, punya kapasitas, berpengalaman dan hal itu saya kira bakal jadi pertimbangan utama," kata Asep.

Baca Juga: Wacana Pasangan Viman Alfarizi – Ivan Dicksan Mencuat, Begini Kata Pemerhati Politik: ‘Ivan Gadis Cantik'

Asep tak menampik bila peluang paket Yanto-Dede untuk berlayar menuju Pilkada 2024 dengan perahu koalisi PKB dan PKS itu memang terbuka. Karena PKB terbuka untuk menerima pendaftaran dari internal atau eksternal dalam bursa penjaringan nanti.

Hanya karena Yanto tercatat selaku Wakil Ketua DPC PPP, maka peluang paket itu untuk maju boleh jadi ada ganjalan. Sementara Yadi maupun Wahid selaku pimpinan partai biasanya memiliki previlage atau prioritas untuk diusung.

Saat disinggung soal potensi duet dirinya dengan Yadi, Wahid maupun Yadi menyebut jika hal itu bukan sesuatu yang mustahil. Soal siapa nantinya yang berada di posisi Z-1 maupun Z-2, Wahid maupun Yadi hanya tersenyum. "Memang bicara usia, ustad Yadi lebih senior. Tetapi karena nama saya Wahid, jadi yang cocok untuk Z-1 nya saya lah," kata Wahid berkelakar.

Baca Juga: Beredar Flyer Pasangan Viman Alfarizi – Ivan Dicksan untuk Pilkada Kota Tasikmalaya 2024, Begini Sikap Ivan

Sebaliknya Yadi justru merasa dirinya yang seharusnya diberi ruang untuk mengisi kursi Z-1..Hal itu mengacu jumlah raihan suara PKS yang sekitar 2000 lebih besar ketimbang PKB. "Ya meski namanya bukan Wahid dan mengacu pada Raihan suara Pileg, ya sebaiknya calon dari PKS yang ada di Z-1 atuh," ujar Yadi seraya tertawa.

Tetapi apapun dan posisi apapun yang disepakati nanti, mereka bersepakat untuk bersama-sama dalam melalui Pilkada dengan tujuan untuk mencetak sejarah guna meraih kemenangan.

Mantan Ketua DPC PKB Abun Sulaeman S.Ag pun menilai wajar bila ada ketertarikan dari salah satu kandidat walikota untuk menunggangi "perahu" koalisi PKB-PKS yang dikenal punya basis massa militan. Sebab mesin partai dua partai itu sudah cukup solid dan terbukti meraih hasil signifikan dalam kontestasi Pileg 2024:lalu.

Baca Juga: Wacana KH. Aminuddin Bustomi Bakal Mendampingi Viman Alfarizi, Aslim Optimistis PKB-PKS Gabung Gerindra

"Tetapi saya justru mendorong kader PKB yang merefresentasikan warga nahdliyin untuk maju ketimbang kandidat lain yang belum jelas kontribusinya terhadap partai.
Tetapi saya yakin PKB tidak akan sembarangan dalam menentukan langkah
dan saya harap semua kontestan bersikap elegan untuk mengikuti mekanisme yang ada," kata Abun yang juga Sekretaris PCNU Kota Tasikmalaya tersebut.

Sementara Ketua Majlis Etik DPD PKS Agus Setiawan Menyebut bila proses politik masih panjang dan tentunya sangat dinamis. "Wajar saja baik partai politik ataupun bakal calon melakukan komunikasi dan pendekatan dalam rangka penjajagan guna mencari yang cocok untuk berkolaborasi membangun kota Tasik ke depan.Mudah mudahan kalau sudah dapat yang cocok dapat restu dari orang tua masing-masing atau DPP ," kata dia.***

Editor: Irman Sukmana

Tags

Terkini

Terpopuler