Akademisi Soroti Kebijakan Gempur Rokok Ilegal

- 28 September 2023, 19:16 WIB
Ketua Prodi Ilmu Administrasi Negara (STIA) YPPT Tasikmalaya Dr. H. Basuki Rahmat. *
Ketua Prodi Ilmu Administrasi Negara (STIA) YPPT Tasikmalaya Dr. H. Basuki Rahmat. * /Kabar-tasikmalaya. Com/dok Pribadi

KABAR TASIKMALAYA - Para pecinta kopi identik dengan rokok. Namun tidak demikian dengan Dr. Basuki Rahmat, Ketua Prodi Ilmu Administrasi Negara (STIA) YPPT Tasikmalaya. Kendati peminum kopi tapi bukan perokok, malah dia justru menaruh perhatian terhadap industri rokok terutama produksi rokok rumahan.

Karena industrinya tidak ditopang sumber daya besar, produk mereka terbilang seadanya, bahkan tidak jauh beda dengan rokok lintingan, sehingga belum mampu untuk memenuhi ketentuan tentang pita cukai. Tak ayal, produk mereka dikategorikan rokok ilegal. Sehingga, produk mereka yang sudah terdistribusi di pasaran kini diburu aparat.

Pemerintah melalui Bea Cukai pun sejak beberapa tahun lalu membuat program gempur rokok ilegal. Kata gempur yang dijadikan nama program itu jadi sorotan.

Baca Juga: Catatan Kriminal Bule Amerika yang Bunuh Mertuanya Jadi Sorotan

"Jadi ada kesan program tersebut seperti memburu penjahat kelas kakap, " kata Kang Uki sapaan akrabnya dalam sebuah diskusi di sela menikmati kopi di sebuah kedai di Jalan HZ Mustofa Kota Tasikmalaya.

Siapa tahu, kata dia, itu produksi rumahan dari golongan ekonomi lemah. Menurut Uki, hal ini menunjukkan soal keberpihakan pemerintah pada si kecil karena siapa yang dibelanya ?.

“Sebab boleh jadi operasi rokok ilegal atas nama Cukai Rokok sesungguhnya mencerminkan kepentingan kapitalis _vis a vis_ (dihadapkan) dengan kehidupan masyarakat bawah yang tidak punya akses ke pasar.

Baca Juga: Adu Kuat Pendukung Prabowo, Anies dan Ganjar di Kota Santri

Sebab saat ini distribusi, produksi, dan alokasi sumber daya sudah di kuasai pemilik modal. Jadi solusinya, kata Uki program ini harus dikaji ulang. Ia pun mendorong agar semua stakeholders duduk bersama, dan di cari _win-win solution_ nya.

Halaman:

Editor: Irman Sukmana


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah