Kelanjutan Nasib Penerbangan Tasik - Jakarta Belum Ada Kepastian

- 19 Oktober 2023, 19:21 WIB
Pesawat komersil Chitilink terlihat memasuki Bandara Wiriadinata Tasikmalaya pada penerbangan pertama Tasikmalaya-Jakarta, Senin (02/10/2023).*
Pesawat komersil Chitilink terlihat memasuki Bandara Wiriadinata Tasikmalaya pada penerbangan pertama Tasikmalaya-Jakarta, Senin (02/10/2023).* /Kabar-Tasikmalaya.com/Asep MS

Kekecewaan itu juga muncul sebab mereka tahu, reaktivasi penerbangan itu baru dibuka pada 2 Oktober 2023 dan sudah beroperasi sebanyak tiga kali. "Ini teh serius atau gimana kok belum genap sebulan sudah berhenti. MoU nya seperti apa ini, " kata Dr Yogi Muhammad Rahman, advokat muda asal Tasikmalaya Rabu 18 Oktober 2023.

Berhentinya penerbangan itu diketahui dia saat stafnya hendak memesan tiket untuk keberangkatan ke Jakarta Senin lalu. "Tetapi katanya tidak ada penerbangan, "' ujarnya.

Baca Juga: Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tasikmalaya Diduga Kampanyekan Bupati dan Istri. Begini Dalihnya

Padahal sebagai warga Kota Tasikmalaya, awalnya dia juga sangat senang dan ikut bangga karena ada jalur penerbangan ke Jakarta dan sebaliknya. Ia mengaku perlu konektivitas cepat mengingat dia banyak menangani perkara di kota besar, terutama Jakarta dan sekitarnya.

Jadi ketika ada penerbangan yang hanya memakan waktu tempuh hanya 45 menit, ia tentu senang. Kemudian ia pun mengaku sudah ikut mempromosikan adanya penerbangan itu kepada teman, kolega atau rekan kerja untuk datang ke Tasik cukup dengan waktu 45 menit.

Ketimbang mengunakan jalur darat yang memakan waktu tujuh jam, kata dia, jalur penerbangan bisa jadi alternatif. "Kalau benar berhenti total tentu sangat disayangkan sekali. Saya juga ikut malu sebab karena telah ikut memperkenalkan pada rekan, kerabat bahwa ada jalur udara saat hendak main ke Tasik, " kata dia.

Baca Juga: Diduga Kampanyekan Bacaleg, Kepala Dinas di Kabupaten Tasikmalaya Segera Dipanggil oleh Bawaslu

Yogi pun mempertanyakan kerja sama antara pemkot, pengusaha lokal dan maskapai penerbangan yang dilakukan pada awal reaktivasi jalur penerbangan tersebut. "Jadi perusahaan lepas begitu saja atau gimana kok belum ada penjelasan, " katanya.

Sebab saat reaktivasi, kata dia, gembar gembornya cukup dahsyat, tetapi ketika berhenti, tak pemberitahuan sama sekali.
Memang tidak ada kerugian materi, tetapi idealnya ada tanggung jawab berupa pemberitahuan resmi. Sebab dalam kejadian ini, marwah pemkot dipertaruhkan dengan kejadian ini. ***

 

Halaman:

Editor: Irman Sukmana


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah