Network
KABAR TASIKMALAYA - Puluhan petani di wilayah BPP Cibereum mengapresiasi formula perlakuan organik yang diterapkan pada musim tanam padi dan hortikultura di musim ini. Sebab berdasarkan kegiatan ubin dalam kegiatan Farm field day yang diinisiasi DPD Perhimpunan Penyuluh Pertanian (Perhiptani), hasilnya cukup memuaskan.
Menurut Ketua DPD Perhiptani Kota Tasik, Asep Ridwan Taufik, hasil ubin menunjukan hasil panen dengan perlakuan organik setiap hektar mencapai 9,74 ton per hektar GKP. Adapun untuk panen yang masih menggunakan pula an organik mencapai 7, 33 ton per hektar.
"Itu jadi salah satu gambaran bahwa perlakuan seperti ini layak untuk terus dikembangkan, " ujar Asep. Pernyataan itu dikemukakan pada kegiatan ubin dan evaluasi program farmer field day yang juga didukung BPP Cibereum, Forum Gapoktan dan Bank Indonesia perwakilan Tasikmalaya di sekretariat Poktan Mandiri, kampung Cimerak, kel. Sukaasih, Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya, Jumat 20 Oktober 2023.
Baca Juga: Gempa di Perairan Garut Selatan, Ibu-ibu di Kota Tasikmalaya Berhamburan Keluar Rumah
Dari 20 titik yang mendapatkan program, 15 diantaranya sudah melakukan panen. Program sendiri diawali dengan pelatihan kapasitas petani, kunjungan magang ke Pamarican hingga langsung aplikasi.
Kata Asep, kegiatan ini bertujuan untuk menerapkan penggunaan pupuk organik pada tanaman padi sawah, meningkatkan pengetahuan sikap dan ketrampilan petani dalam memanfaatkan pupuk organik.
"Kegiatan ini juga merupakan bentuk peran penyuluh pertanian di wilayah kota tasikmalaya dalam mendukung kesejahteraan petani, " kata dia. Atas hasil itu, Ketua Poktan Mandiri Ustad Ajat bersyukur.
Baca Juga: Diduga Kampanyekan Bacaleg, Kepala Dinas di Kabupaten Tasikmalaya Segera Dipanggil oleh Bawaslu
Sebab selain hasilnya bagus, ada penurunan biaya operasional yang dikeluarkan lebih hemat serta serangan hama tidak terlalu banyak. "Tentu senang dan program farmer field day kami harap bisa dilanjutkan, " kata Ajat maupun Asof Saeful Milah dan Sudirman petani asal Tamansari.
