Gelar Budaya ‘Ngertakeun Cai’ di Tasikmalaya Dihadiri Tamu dari Tujuh Negara. Memuliakan Air di Situ Cibeureum

- 13 November 2023, 10:48 WIB
Penjabat Wali Kota Tasikmalaya, Cheka Virgowansyah, sedang menuangkan air dari lodong ke dalam sebuah tempayan dalam ritual budaya "Ngertakeun Cai" di area Situ Cibeureum, yang berada di Kelurahan Tamanjaya, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu, 11 November 2023 siang.*
Penjabat Wali Kota Tasikmalaya, Cheka Virgowansyah, sedang menuangkan air dari lodong ke dalam sebuah tempayan dalam ritual budaya "Ngertakeun Cai" di area Situ Cibeureum, yang berada di Kelurahan Tamanjaya, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu, 11 November 2023 siang.* /kabar-priangan.com/Nazarudin Azhar/

 

KABAR TASIKMALAYA - Acara Gelar Budaya ‘Ngertakeun Cai’ digelar di area Situ Cibeureum, yang berada di Kelurahan Tamanjaya, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, selama dua hari, yakni Jumat dan Sabtu, 10-11 November 2023.

Ngertakeun cai, yang bermakna memakmurkan air ini, digelar oleh Paguyuban Sunda Ngahiji, Kota Tasikmalaya, didukung oleh berbagai elemen masyarakat, terutama dari kalangan seniman.

Acara ini terdiri dari serangkaian kegiatan, mulai dari prosesi ngertakeun cai, panggung hiburan masyarakat, pentas pencak silat, melukis bersama, bazar UMKM, pentas wayang golek dengan dalang Opick Sunandar Sunarya, dan lain-lain.

Pelaksanaan prosesi "Ngertakeun Cai" sebagai acara inti, dilaksanakan pada Sabtu, 11 November 2023 siang, dihadiri oleh Penjabat Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah, Sekda Kota Tasikmalaya Ivan Dicksan, Kepala Disporabudpar Deddy Mulyana, dan pejabat lainnya.

Baca Juga: Cheka Akan Usulkan Helaran Budaya dan Pawai Jempana Tasikmalaya Sebagai Ajang Nasional ke Kementerian Parekraf

Diiringi musik karinding, serombongan pria berpakaian putih membawa lodong berisi air dengan khidmat, lalu air dari empat penjuru Kota Tasikmalaya tersebut disatukan dalam sebuah gentong, untuk kemudian dialirkan di permukaan Situ Cibeureum.

Menurut Ketua Pelaksana, Tatang Pahat, air dalam lodong tersebut diambil dari empat penjuru. Pertama, dari sumber mata air Eyang Jagaraksa Purbaratu, kedua dari Cibeas Syekh Abdul Ghorib, ketiga dari Cipawitra Mangkubumi, dan keempat air dari Pendopo Tasikmalaya.

Halaman:

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah